Banyak dari penggemar deungsan menyukai aktifitas ini karena gunung-gunung di Korea Selatan mudah dicapai dengan kendaraan umum.
Tidak hanya sehat, deungsan menjadi ajang berkumpul dengan teman-teman dan dan sanak saudara yang mempunyai hobi yang sama.
Banyak komunitas yang mengumpulkan para pendaki yang ingin menantang diri sendiri sambil sejenak keluar dari kepenatan kehidupan di kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pendaki perorangan ataupun perkumpulan banyak memotivasi diri dengan ikut berpartisipasi dalam stamp tour, di mana Anda mengumpulkan stempel dari gunung-gunung yang berhasil Anda daki.
![]() |
Hampir setiap akhir pekan, kereta-kereta subway di jam-jam awal banyak dipenuhi orang-orang berjaket membawa perlengkapan khas pendaki gunung.
Walaupun aktifitas ini lebih banyak dilakukan oleh orang-orang setengah baya, banyak juga anak muda, ekspatriat serta turis-turis asing yang ingin menaklukkan pegunungan Korea Selatan satu puncak ke puncak lainnya.
Sama halnya untuk Fauziyyah yang saat ini sudah menetap di Seoul selama 5,5 tahun sebagai staff lokal KBRI Seoul.
Fauziyah, atau yang biasa dipanggil Uji, memulai penjelajahan pendakian gunung semenjak 2020.
Berawal dengan alasan datangnya pandemi virus covid-19 yang membuat kegiatan indoor sulit dilakukan, Uji mulai mencoba berbagai kegiatan outdoor dan pendakian gunung merupakan salah satu kegiatan diteladani. Seoraksan, Hallasan, Bukhansan, Bugaksan, Mindungsan, Suraksan, Naejangsan, Gwanaksan merupakan beberapa gunung yang pernah didaki Uji.
Dari berbagai track yang pernah dilalui, Naejangsan yang terkenal dengan pemandangan daun berguguran pada musim gugur merupakan track paling berkesan untuk Uji.
Walaupun tidak selalu mendaki sampai puncaknya, menjalani olahraga yang menyenangkan menjadi salah satu motivasi kenapa Uji menyempatkan waktu luangnya mendaki gunung dan ikut serta dalam stamp tour challenge, bahkan sampai menyelesaikan Hanyangdoseong Walking Trail Stamp dan sekarang di ambang garis akhir dari Seoul Walking Trail Stamp Tour.
![]() |
Uniknya kedua stamp ini tidak melulu berisikan track pendakian gunung tapi ada juga track jalan sehat lainnya. Pada awalnya, Uji membawa perlengkapan pendakian yang standar tapi tanpa tongkat pendakian.
Tapi setelah melihat pendaki-pendaki lokal dan bertambahnya pengalaman Uji pun mengerti mengapa tongkat pendakian menjadi salah satu alat penting yang bisa membantu kelancaran dan keamanan pendakian.
Tidak seperti pendaki lokal yang bahkan bisa membawa kursi lipat sampai termos air panas untuk membuat mie instan saat tiba di puncak, Uji memilih untuk membawa bawaan minim supaya lebih ringan.
Makanan seperti kimbab, samgak kimbab (kimbab berbentukl segitiga), telur rebus, serta dua botol air minum menjadi bekal yang biasa dibawa. Mungkin Anda, seperti Uji, juga bisa memulai pendakian gunung saat Anda berkunjung ke Korea Selatan.
Walaupun deungsan menjadi subkultur tersendiri, selama Anda mengikuti petunjuk yang ada, Anda dapat menikmati pendakian dengan aman dengan membawa perlengkapan dan busana yang cocok untuk Anda.
Maka tak heran, deungsan di Korea juga menjadi aktifitas favorit untuk mereka yang ingin mengagumi keindahan alam Korea Selatan dari puncak ketinggian gunung-gunung populer sambil menjalankan tantangan kesehatan jasmani.
(ard)