Jakarta, CNN Indonesia --
Atraksi Gua Postojna, satu jam dari Ljubljana, ibukota Slovenia, memang tak pernah membosankan. Dengan kereta mini, pengunjung bisa menikmati suasana gua sepanjang 24 kilometer perjalanan di kedalaman 115 meter.
Bagian yang mendebarkan tentu saja saat melewati celah-celah sempit selebar satu meter. Namun satu hal yang justru bisa jadi atraksi utama adalah Olms, si 'bayi naga' penghuni gua Postojna.
Anda tidak akan menemukan 'bayi naga' ini di tempat lain di bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olm atau Proteus anguinus merupakan salamander buta dengan panjang 25 cm. Julukan 'bayi naga' diberikan penduduk setempat karena mereka hanyut dari Postojna saat banjir.
'Cocokologi' yang menarik sebab ada makhluk mirip ular, memiliki kaki mini dan tinggal di gua. Apa lagi kalau bukan naga?
Mereka lebih mirip salamander yang tidak beranjak dewasa. Salamander umumnya memulai hidup mereka di air seperti olm, namun perlahan terbentuk paru-paru dan mulai berjalan di darat. Sementara olm tetap mempertahankan kaki mini, insang serta hidup di air.
Pengunjung akan menemukan 'bayi naga' berenang di antara bebatuan di akuarium khusus. Sekilas mereka seperti mainan plastik dengan kulit putih-pink, bukan sisik plus anggota badan mirip jari.
Mereka buta tapi mungkin peka terhadap getaran sebab satu ekor 'bayi naga' menempelkan dirinya di kaca mendekati wajah pengunjung yang mengintip akuarium.
"Para Olm di tangki gua mendengar Anda, menjadi ketakutan dan mengambil posisi aman mereka," kata Primoz Gnezda, ahli biologi muda, selama tur Vivarium mengutip dari CNN.
lanjut ke sebelah...
Makhluk ini bisa hidup hingga 100 tahun dan bertahan tanpa makan dalam waktu lama. Mateja Rosa, manajer pemasaran dan humas Gua Postojna, menyebut bisa dipastikan mereka hidup tanpa makan selama tujuh tahun.
"Selama 2-3 tahun pertama, tidak ada masalah. Setelah itu mereka mulai kehilangan berat badan, berhenti bergerak dan hanya menunggu mangsa lewat. Lebih dari 7 tahun dan beberapa mungkin mati, beberapa mungkin bertahan, bergantung pada metabolisme tubuh," kata Rosa.
Pengelola gua memberi mereka makan berupa cacing. Gnezda berkata cacing-cacing dibentuk seperti bola kecil, dimasukkan ke air, lalu olm menghampiri dan menyantapnya dengan lahap.
Dekat gua terdapat Vivarium atau lokasi pameran berisi olm dan benda-benda Postojna, kemudian terdapat laboratorium yang menyimpan 10 olm untuk penelitian.
"Para ahli Biologi telah meneliti DNA mereka. Genom mereka seperti novella. Ini 16 kali lebih panjang dari manusia dan rumit. Anda juga memiliki banyak ruang kosong. Kami tidak tahu mengapa mereka ada," kata Gnedaz memberikan perumpamaan.
"Bayangkan, sebuah buku sepanjang 600 halaman, di mana semua kata diacak dan kami harus merekonstruksi ceritanya," lanjutnya.
'Bayi naga' ini memang menggemaskan sehingga di masa lalu mereka kadang diberikan pada pejabat yang berkunjung sebagai hewan peliharaan. Rosa berkata sebagian besar olm mati, sebab kenaikan suhu saja bisa membunuh mereka.
Akan tetapi, 'bayi naga' bukan satu-satunya penghuni gua Postojna. Ada jangkrik gua yang memakan anggota tubuhnya sendiri jika tidak menemukan makanan, kaki seribu beracun, kumbang leher ramping dengan sayap yang berhenti berkembang, udang gua, dan laba-laba pengisap darah.