Makhluk ini bisa hidup hingga 100 tahun dan bertahan tanpa makan dalam waktu lama. Mateja Rosa, manajer pemasaran dan humas Gua Postojna, menyebut bisa dipastikan mereka hidup tanpa makan selama tujuh tahun.
"Selama 2-3 tahun pertama, tidak ada masalah. Setelah itu mereka mulai kehilangan berat badan, berhenti bergerak dan hanya menunggu mangsa lewat. Lebih dari 7 tahun dan beberapa mungkin mati, beberapa mungkin bertahan, bergantung pada metabolisme tubuh," kata Rosa.
Pengelola gua memberi mereka makan berupa cacing. Gnezda berkata cacing-cacing dibentuk seperti bola kecil, dimasukkan ke air, lalu olm menghampiri dan menyantapnya dengan lahap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dekat gua terdapat Vivarium atau lokasi pameran berisi olm dan benda-benda Postojna, kemudian terdapat laboratorium yang menyimpan 10 olm untuk penelitian.
"Para ahli Biologi telah meneliti DNA mereka. Genom mereka seperti novella. Ini 16 kali lebih panjang dari manusia dan rumit. Anda juga memiliki banyak ruang kosong. Kami tidak tahu mengapa mereka ada," kata Gnedaz memberikan perumpamaan.
"Bayangkan, sebuah buku sepanjang 600 halaman, di mana semua kata diacak dan kami harus merekonstruksi ceritanya," lanjutnya.
'Bayi naga' ini memang menggemaskan sehingga di masa lalu mereka kadang diberikan pada pejabat yang berkunjung sebagai hewan peliharaan. Rosa berkata sebagian besar olm mati, sebab kenaikan suhu saja bisa membunuh mereka.
Akan tetapi, 'bayi naga' bukan satu-satunya penghuni gua Postojna. Ada jangkrik gua yang memakan anggota tubuhnya sendiri jika tidak menemukan makanan, kaki seribu beracun, kumbang leher ramping dengan sayap yang berhenti berkembang, udang gua, dan laba-laba pengisap darah.
(els/end)