Jakarta, CNN Indonesia --
Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan dengan video rasis Puteri Indonesia. Dalam video yang tersebar, wanita yang diketahui finalis Puteri Indonesia 2015, Olvah Bwefar Alhamid mengutarakan kalimat bernada rasial kepada sejumlah orang di bandara.
"Nih orang-orang ini, orang China semuah nih. Mereka takut loh, takut sama kita. Padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia. Hey China China! EH! Huhahu!" ucapnya dalam potongan video yang beredar di media sosial.
Atas ucapannya tersebut, Olvah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya melalui unggahan video di Instagram pada Selasa (8/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini saya hanya ingin mengklarifikasi, mungkin teman-teman sudah melihat video viral, yang tentang saya di Bandara Soekarno-Hatta. Dan saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang dalam video itu," kata Olvah.
"Yang seharusnya saya tidak saya lakukan. Apapun penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu."
Olvah kemudian menceritakan pengalamannya ketika menjadi korban perlakuan tidak menyenangkan dari ras tertentu. Ia mengklaim pernah diludahi oleh beberapa oknum.
"Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia. Khususnya ras China," katanya lebih lanjut.
Kendati demikian, netizen tetap mengecam sikap dan perlakuan Olvah yang dinilai bertolakbelakang dengan kampanye yang ia gaungkan untuk stop rasialisme dan diskriminasi.
"Jujur ya, gue kecewa banget sama Olvah Bwefar ini. Kok bisa sih jadi Putri Indonesia? 'Mereka yang bawa penyakit ke Indonesia. Hey Cina-Cina! EH! Huhahu!' RASIS BANGET," tulis seorang netizen.
"Ngaku-ngaku pejuang rasis, bicara rasis nomor satu. Sekarang rasis ke orang lain. Katanya pejuang rasis, kata-katain orang Papua rasis, tapi Olvah sendiri rasis. Finalis putri Indonesia pula," tambah lainnya.
Baca klarifikasi lengkap soal video rasis Puteri Indonesia di halaman berikut.
Berikut klarifikasi lengkap mantan finalis Puteri Indonesia Olvah Alhamid.
Halo, Assalamualaikum wrb, salam sejahtera untuk kita semua. Apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu.
Di sini saya hanya ingin mengklarifikasi, mungkin teman-teman sudah melihat video viral, yang tentang saya di Bandara Soekarno-Hatta. Dan saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang dalam video itu
Yang seharusnya saya tidak saya lakukan. Apapun penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu.
Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia khususnya ras China.
Waktu saya di Surabaya contohnya. Saya tiga tahun sekolah di Surabaya, di sana mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu juga dengan kakak saya. Begitu pula orang tua saya.
Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal, dan kami juga diludahi oleh beberapa oknum itu.
Dan juga saya sempat di-interview dan saya cerita bahwa saya pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Dan itu jujur memberikan luka tersendiri bagi saya.
Sering sekali mendapat perlakuan seperti mereka jijik dengan saya atau kami ketika di Surabaya.
Dan juga sebelum video itu, perlakuan jijik ini, atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami, saya dan teman-teman saya di pesawat saat itu, itu membuat saya terluka lagi. Kayak, 'kok masih sih?'
Berawal dari hal-hal seperti ini saya menggaungkan stop rasisme dan diskriminasi. Dan memang saat di bandara saya tidak membuat video saat di pesawat tapi dari pesawat itulah permulaan video itu terjadi.
Sekali lagi, penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya. Saya harusnya lebih hati-hati, lebih bijaksana lagi, tidak emosional saat itu.
Karena masalah-masalah inilah saya sering menggaungkan stop rasisme dan stop diskriminasi. Karena pada dasarnya kita semua tidak bisa memilih dengan ras apa dan dari suku mana.
Sehingga sekarang saya lebih sering keras dan bersuara soal stop rasisme dan stop diskriminasi, karena banyak pengalaman yang tidak menyenangkan pada ras-ras tertentu.
Jadi mari teman-teman, mari kita memanusiakan manusia. Jadi saya minta maaf kepada semua pihak yang tersinggung dengan bahasa saya, saya tidak seharusnya seperti itu. Saya akan belajar lebih baik lagi ke depannya dan saya harap semua belajar dari saya agar tidak melakukan hal yang sama, untuk lebih bijaksana dalam bersosial media.
Semoga teman-teman bisa menemukan di hati teman-teman untuk memaafkan saya. Saya really really sorry about this. Saya benar-benar minta maaf dan semoga kalian selalu sehat walafiat di mana pun kalian berada.
Terima kasih. Wassalamualaikum wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
[Gambas:Instagram]