Studi terbaru menunjukkan kualitas tidur berkurang setelah berusia 24 tahun. Stres adalah salah satu faktor yang memengaruhi kualitas tidur.
Hasil ini didapat melalui sebuah penelitian yang dilakukan dengan metode survei oleh doTERRA pada 2.000 orang.
Hasilnya menunjukkan hampir setengah orang dewasa memiliki tidur yang lebih nyenyak di masa muda. Mayoritas atau lebih dari setengah juga mengaku jarang atau tidak pernah mendapatkan tidur yang cukup. Hanya 14 persen yang mendapatkan tidur sesuai rekomendasi WHO yakni delapan jam setiap malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sebanyak 37 persen orang mengatakan usia 25-54 tahun adalah periode tidur terburuk dalam hidup mereka. Hanya 24 persen yang merasa tidur membaik seiring bertambahnya usia.
Menurut penelitian ini, kualitas tidur memburuk karena munculnya kekhawatiran terhadap keluarga, stres karena pekerjaan, dan suhu yang terlalu tinggi.
"Seperti yang ditunjukkan oleh temuan, kualitas tidur kita dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, dan kemungkinan ada beberapa alasan mengapa orang yang lebih muda lebih menikmati tidur mereka daripada orang yang lebih tua, termasuk tingkat kebugaran," kata pakar tidur Lindsay Browning, dikutip dari Metro.co.uk.
Lihat Juga : |
Browning menjelaskan memasuki usia 25 tahun, orang-orang cenderung lebih sibuk dan stres sehingga sulit mendapatkan tidur yang berkualitas.
"Mungkin juga dari temuan bahwa setelah usia 25 tahun, hidup menjadi lebih stres. Kecemasan tambahan ini bisa menjelaskan mengapa tidur mungkin tidak sebaik setelah masa muda kita," tutur Browning.