5 Terapi untuk Atasi Gangguan Insomnia

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jan 2022 20:00 WIB
Insomnia adalah gangguan atau kondisi saat seseorang kesulitan untuk tidur dan mempertahankan tidur jangka waktu yang lama. Berikut lima terapi untuk insomnia.
Insomnia adalah gangguan atau kondisi saat seseorang kesulitan untuk tidur dan mempertahankan tidur jangka waktu yang lama. Berikut lima terapi untuk insomnia. (iStockphoto/demaerre)
Jakarta, CNN Indonesia --

Insomnia adalah salah satu gangguan atau kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur dan mempertahankan tidur jangka waktu yang lama. Pengidap insomnia bahkan kerap merasa kesulitan untuk tidur kembali saat terbangun di tengah malam.

Berikut lima terapi perilaku kognitif pada pengidap insomnia.

Penderita insomnia mengalami penurunan kualitas tidur sehingga mengganggu aktivitas pada pagi dan siang hari. Insomnia terjadi dalam jangka waktu setidaknya tiga malam per minggu, atau tiga malam per minggu yang berlangsung selama 3 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter spesialis kejiwaan Lusiana Winata mengatakan, kesulitan tidur biasanya berkaitan dengan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, meski dalam beberapa kasus ada pula yang berkaitan dengan penyakit fisik tertentu.

Salah satu prosedur pengobatan insomnia yang diterapkan oleh psikiater adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kebiasaan tidur dengan mengidentifikasi, mengubah, dan mempengaruhi pikiran serta perilaku seseorang agar bisa memiliki kualitas tidur yang baik.

Sebelum menjalankan CBT, menurut Lusiana, biasanya psikiater melakukan asesmen dan wawancara kepada pasien guna mengidentifikasi sumber gangguan tidur sebelum menentukan tindakan selanjutnya.

Berikut adalah lima jenis terapi perilaku kognitif untuk mengatasi insomnia.

1. Terapi kognitif

Pada terapi kognitif, pasien akan diberikan edukasi oleh psikiater untuk mengoreksi keyakinan yang tidak akurat mengenai tidur.

"Kadang pasien sudah mau tidur, tetapi takut karena dia pernah tidak bisa tidur. Dia mau tidur tapi sudah khawatir duluan," ujar Lusiana, seperti dikutip Antara.

Selain itu, terapi ini juga untuk mengurangi pemikiran katastrofik dan kekhawatiran yang berlebihan tentang konsekuensi dari gagal mendapatkan tidur yang cukup.

2. Terapi relaksasi

Terapi relaksasi terdiri dari beberapa teknik. Dalam relaksasi progresif, pasien diajarkan untuk mengenali dan mengontrol ketegangan yang terjadi pada dirinya melalui serangkaian latihan.

"Kalau mau tidur misalnya dia sudah cemas dan tegang duluan. Lalu kami bantu untuk dia mengenali dan mengontrol tegangnya ada di mana. Kami buat latihan, tegangkan dulu ototnya yang mana, lalu dia kendurkan secara sistematis," kata Lusiana.

Terapi relaksasi dapat dilakukan dengan cara meditasi atau imagery yang akan mengajarkan pasien bagaimana memusatkan perhatian pada target netral sebagai ganti pikiran yang berkecamuk.

Teknik-teknik ini memiliki keuntungan memberikan umpan balik langsung kepada pasien mengenai tingkat ketegangan mereka dan dengan cepat mengajari mereka cara bersantai.

Simak jenis terapi perilaku kognitif untuk mengatasi insomnia lainnya di halaman berikut.

Terapi untuk Atasi Gangguan Insomnia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER