Jakarta, CNN Indonesia --
Konsep pernikahan tak hanya soal berbagi ruang dalam hidup tetapi juga sesederhana berbagi kasur. Di satu sisi, tidur sekasur memang membuat Anda merasa aman dan dekat dengan si dia. Namun di sisi lain, ini juga sebuah perjuangan adaptasi saat punya kebiasaan berbeda.
"Tidur sangat penting untuk kesejahteraan kita, terutama untuk memperpanjang umur. Karena kita menghabiskan begitu banyak waktu kita untuk tidur dan bersama, penting untuk merencanakan ke depan dengan pasangan Anda. Tidur di malam hari dengan pasangan Anda harus menjadi sesuatu yang Anda berdua nantikan, bukan ditakutkan," jelas Mayank Shukla, ahli paru dan dokter kesehatan tidur di New York City, mengutip dari Good Housekeeping.
Berikut tips-tips agar tidur dengan pasangan tetap bisa nyenyak dan berkualitas.
1. Mengutamakan kebersihan tidur
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mau tidur sendiri atau berdua, kamar harus dalam kondisi gelap, sejuk dan sesenyap mungkin. Tetapkan jam tidur reguler termasuk di akhir pekan. Hindari kafein, nikotin, alkohol atau makan berat 3-4 jam jelang tidur. Kemudian tutup semua gawai.
"Beberapa orang tidak bisa tidur karena mereka tidak bisa mengistirahatkan otak mereka. Daripada bekerja dengan komputer, lakukan sesuatu yang membuat rileks sebelum tidur," kata Lynn J. Goodloe, direktur media Pacific Rejuvenation Medical di West Hills, California, mengutip dari WebMD.
2. Atasi mengorok
Mengorok bukan lagi persoalan mengganggu kenyamanan tidur tetapi juga masalah kesehatan serius. Janet Kennedy, psikolog klinis, menyebut ini bisa jadi tanda apnea tidur atau alergi. Perlu ada langkah nyata untuk mengatasinya.
Ada banyak usaha yang bisa dilakukan semisal, bantal khusus, penutup mulut atau breathing strips untuk menjaga jalur napas tetap terbuka.
"Menggunakan humidifier dan semprotan tenggorokan (saline nasal spray) juga membantu," imbuh Kennedy.
3. Adaptasi dengan ritme tidur
Ada tipikal 'morning person' dan ada pula yang 'night owl'. Nyatanya ini juga bisa sumber masalah buat pasangan saat kebetulan chronotype atau ritme tubuh berkaitan dengan jam tidur internal berbeda.
"Penting bagi setiap pasangan untuk mengikuti jadwal tidur mereka sendiri dan hidup sesuai chronotype mereka sendiri," kata Martin Reed, pakar kesehatan tidur klinis.
Chronotype ini akan berubah seiring pertambahan usia. Namun berusaha mengubah justru akan menimbulkan masalah. Burung hantu yang mencoba tidur awal malah berakhir dengan insomnia. Sebaiknya tetap ikuti isyarat internal tubuh baik saat bangun maupun tidur.
4. Kasur yang tepat
Agar bisa muat berdua, Anda tentu memerlukan kasur yang besar. Ini juga untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk masing-masing individu. Kemudian yang tidak kalah penting adalah pilihan kasurnya.
Ada dua syarat utama jika ingin mempertimbangkan ganti kasur yakni stabilitas dan dukungan. Stabilitas berarti kasur tidak terlalu peka akan gerakan atau mudah bergoyang (bounchy). Lalu dukungan yang berarti kasur mampu menampung berat badan Anda berdua dan gaya tidur atau posisi tidur biasanya.
5. Dua selimut lebih baik
Saat berangkat tidur, kondisi satu selimut bisa rapi dan pas dipakai berdua. Namun saat tengah malam, rasanya selimut ditarik pasangan sehingga Anda berakhir kedinginan. Kalau begini terus, tentu tidur jadi tidak nyaman.
Sebenarnya tidak masalah jika Anda dan pasangan memiliki perlengkapan tidur secara personal. Jika dua selimut lebih nyaman, kenapa tidak?
6. Langkah tepat saat terbangun tengah malam
Mungkin Anda atau pasangan kerap terbangun tengah malam dan memilih melakukan hal lain untuk mengisi waktu. Shukla menyarankan untuk pergi ke ruangan lain dan lakukan aktivitas yang bisa membuat rileks. Ini agar tidak mengganggu pasangan yang sudah terlelap.
"Jika Anda ingin membaca atau membuka ponsel, mohon jangan melakukannya sembari dekat dengan pasangan," katanya.
7. Sesekali tidur terpisah
Tidur terpisah kerap dikonotasikan kondisi rumah tangga yang tidak akur. Padahal Kristie Overstreet, seksolog dan psikoterapis, mengatakan ada banyak hubungan yang sehat tidak selalu tidur di ruangan yang sama karena mereka bisa memenuhi kebutuhannya dan masih tetap terkoneksi.
Faktanya, tidur terpisah bisa mengoptimalkan kondisi kesehatan. Bahkan ini juga akan meningkatkan keintiman.
"Saat tidur di ruangan terpisah, itu akan membuat Anda saling rindu," kata Overstreet mengutip dari Livestrong.