Gatal di area vagina dan vulva akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda bisa mengatasinya dengan mengetahui penyebab vagina gatal. Setiap penyebab memiliki penanganan tersendiri.
Sebagian besar gatal pada vagina bukan masalah serius dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, pada sebagian kasus, gatal bisa semakin parah dan perlu penanganan medis.
Berikut penyebab vagina gatal dan cara mengatasinya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dikutip dari Web MD, bakteri di vagina adalah sesuatu yang normal karena berfungsi untuk melindungi vagina. Namun, beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan gatal peradangan, keputihan, hingga bau.
Cara mengatasinya: Menggunakan antibiotik atau antiparasit dengan resep dokter.
Penyakit menular seksual seperti klamidia, herpes genital, kutil kelamin, trikomoniasis, gonore dan organisme lain dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada vagina.
Cara mengatasinya: Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Lihat Juga : |
Studi menunjukkan tiga dari empat wanita mengalami infeksi jamur di hidup mereka. Infeksi ini terjadi ketika jamur tumbuh berlebihan di vagina. Pertumbuhan jamur dapat dipicu oleh kehamilan, hubungan seksual, antibiotik, dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Cara mengatasinya: Menggunakan pengobatan antijamur dengan resep dokter.
Menopause menyebabkan produksi estrogen menurun sehingga dinding vagina menipis dan mengering. Kondisi ini dapat menyebabkan gatal dan iritasi.
Cara mengatasinya: Dapat menggunakan krim estrogen atau pelembap vagina.
Sejumlah zat kimia seperti krim, douche, kondom, busa kontrasepsi, deterjen, sabun, tisu toilet beraroma, dan pelembut kain dapat mengiritasi vagina dan vulva. Penggunaan bahan kimia dapat menyebabkan gatal di vagina.
Cara mengatasi: Hentikan pemakaian bahan kimia. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat jika gatal atau iritasi semakin parah.
Itulah penyebab vagina gatal dan cara mengatasinya.
(ptj)