Survei: Karyawan Merasa Lebih Terhubung dengan Rekan Kerja Saat WFH

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jan 2022 21:30 WIB
Sebuah survei yang diinisiasi perusahaan cyber security, Kaspersky, menemukan karyawan malah merasa lebih terhubung dengan rekan kerja selama WFH.
Sebuah survei yang diinisiasi perusahaan cyber security, Kaspersky, menemukan karyawan malah merasa lebih terhubung dengan rekan kerja selama WFH. (iStockphoto/monkeybusinessimages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Work from home (WFH) memiliki banyak kelebihan sekaligus kekurangan. Salah satu kekurangan dari WFH, mungkin Anda merasa rindu dengan janji makan siang juga obrolan santai dengan rekan sesama pekerja.

Ternyata menurut sebuah survei, justru WFH tidak serta merta membuat kedekatan dengan rekan sesama pekerja hilang begitu saja.

Sebuah survei yang diinisiasi perusahaan cyber security, Kaspersky, menemukan karyawan malah merasa lebih terhubung dengan rekan kerja selama WFH.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaspersky melakukan survei terhadap 4.303 pekerja teknologi informasi (TI) dari 31 negara untuk melihat adaptasi format kerja kerja baru dan korelasinya dengan kesejahteraan karyawan dalam jangka panjang.

Hasilnya, sebanyak 61 persen karyawan tidak merasa terisolasi saat WFH atau bekerja jarak jauh (remote). Bahkan sebanyak 37 persen pekerja remote merasa memiliki komunikasi lebih baik dengan rekan kerja dengan cara ini.

Kenapa membangun hubungan baik antarkaryawan?

Dalam siaran pers Kaspersky yang diterima CNNIndonesia.com pada Jumat (14/1), lebih dari separuh karyawan penggunaan layanan komunikasi non-korporat sehingga memudahkan komunikasi.

Komunikasi berkaitan dengan pekerjaan lewat surat elektronik non-korporat meningkat dari 67 persen menjadi 69 persen.

Akan tetapi masih ada karyawan masih merasa terisolasi akibat WFH. Terbukti sebanyak 39 persen responden mengaku tidak dapat mengadopsi cara hidup jarak jauh dan merasa terisolasi selama WFH.

Padahal ada fakta bahwa rasa kesepian berkontribusi pada kelelahan karyawan, lalu kemunculan tanda demotivasi seperti keletihan dan kecemasan.

Meski sudah nyaman dengan interaksi informal dengan rekan kerja lewat sarana non-korporat, risiko siber akan meningkat. Oleh karenanya, Kaspersky memberikan beberapa rekomendasi agar komunikasi lebih aman dan minim risiko.

1. Ada pedoman jelas tentang penggunaan layanan dan sumber daya eksternal termasuk alat yang boleh dan tidak boleh digunakan, kemudian prosedur jika menggunakan perangkat baru.

2. Mendorong penggunaan kata sandi yang kuat.

3. Ada kebijakan akses untuk aset perusahaan termasuk kotak surat elektronik, folder bersama, dan dokumen daring. Perlu pembaharuan dan penghapusan akses jika karyawan sudah meninggalkan perusahaan.

4. Ada pelatihan kesadaran keamanan dasar terutama di dunia siber untuk karyawan. Ini akan membantu melindungi dari risiko phising.

5. Upaya pengadaan alat khusus untuk visibilitas atas layanan cloud via perangkat perusahaan.

(els/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER