Menghitung Untung Rugi Pembekuan Sel Telur

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jan 2022 15:54 WIB
Sama seperti prosedur medis lainnya, pembekuan sel telur memiliki keuntungan dan juga kerugian atau risiko yang timbul di kemudian hari.
Sama seperti prosedur medis lainnya, pembekuan sel telur memiliki keuntungan dan juga kerugian atau risiko yang timbul di kemudian hari.(Foto: iStockphoto)

Keuntungan

1. Peluang memiliki keturunan pada pasien kanker

Saat ini promosi prosedur simpan beku sel telur lebih ditujukan pada perempuan yang sedang dalam masa pengobatan termasuk pengobatan kanker. Biasanya pasien kanker harus menjalani radioterapi dan kemoterapi. Kedua prosedur ini bisa merusak kualitas sel telur.

"Selain pengobatan atau kemoterapi, ada pula pasien yang operasi dan bisa menghilangkan cadangan sel telur. Itu yang kami anjurkan [menjalankan proses pembekuan sel telur]," kata Andon.

Ivan menambahkan pasien yang terdiagnosis kanker perlu melakukan prosedur simpan beku sel telur. Pasien kanker terutama kanker payudara kini memiliki survival rate bagus sehingga sangat disayangkan jika pasien melewatkan prosedur simpan beku sel telur dan kehilangan peluang memiliki keturunan saat sudah pulih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemoterapi itu kan memang mematikan sel hidup. Maka banyak pasien botak karena sel hidup mati," kata Ivan.

2. Memperbesar peluang kehamilan pada pasien IVF

Buat perempuan yang tidak ingin buru-buru menikah dan memiliki anak, sangat baik menyimpan sel telur agar bisa digunakan di kemudian hari. Ini pula yang menjadi alasan Luna Maya membekukan sel telurnya.

Saat sudah menikah, ada kemungkinan upaya hamil dengan proses alami tidak membuahkan hasil sehingga mencoba program bayi tabung. Dengan keberadaan sel telur yang dibekukan tadi, peluang kehamilan makin besar sebab sel telur diambil di usia muda dan punya kualitas baik.

Kerugian dan risiko

1. Ada risiko sel telur tidak bertahan

Proses pembekuan sel telur adalah pengawetan sel telur dalam waktu lama. Namun, proses ini tidak menjamin sel telur akan tetap bertahan hingga akhirnya dipertemukan dengan sel sperma. Ivan berkata, semua ini tergantung dari bibitnya.

"Perlu diingat, sel telur itu tergantung dari bibitnya. [Penyimpanan yang baik] tapi bibit jelek, maka disimpan lama enggak akan bisa bertahan. Pun penyimpanan yang baik tidak akan menjamin sel telur jadi embrio maupun berkembang jadi janin. Kita tidak bisa bilang bahwa simpan telur, nanti bisa punya anak," kata Ivan.

Dia melanjutkan, pasien harus mengatur ekspektasi. Begitu pula dengan tenaga medis harus benar-benar memberikan edukasi pada pasiennya.

2. Tidak bisa terlalu lama

Tidak ada batas waktu mau sampai kapan Anda menyimpan sel telur. Namun Andon berpendapat sebaiknya sel telur segera di-thawing (dicairkan) sesegera mungkin. Simpan beku sel telur tidak benar-benar menjamin sel telur yang berkembang nanti akan tanpa risiko.

Dia berkata, sel telur yang dibekukan sebaiknya digunakan setelah 2 tahun.

3. Implikasi kehamilan

Dengan teknologi simpan beku sel telur, Anda bisa melancarkan usaha memiliki keturunan dalam usia berapapun. Hanya saja, Andon mengingatkan bahwa kehamilan di usia dewasa tua akan cukup berisiko.

"Hamil umur 40 tahun, misal, tentu komplikasi kehamilan akan lebih banyak, risiko seperti tekanan darah tinggi, kelahiran prematur, diabetes melitus lebih tinggi, juga kelainan kongenital atau cacat bawaan sejak lahir," kata Andon.

(els/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER