5 Cara Bedakan Masker Asli atau Palsu

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 16:38 WIB
Anda juga harus berhati-hati dengan masker palsu karena penggunaanya tak bisa melindungi seseorang dari terpapar virus.
(iStockphoto/undefined undefined)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penggunaan masker masih menjadi hal yang utama untuk mencegah terpapar Covid-19. Apalagi saat ini muncul varian omicron, varian baru Covid-19 yang dianggap lebih cepat menular.

Ada beberapa jenis masker yang bisa digunakan untuk mencegah tertular Covid-19. Hampir semua masker ini dijual di jalanan, supermarket dan secara daring.

Harganya relatif terjangkau. Tapi Anda juga harus berhati-hati dengan masker palsu karena penggunaannya tak bisa melindungi seseorang dari terpapar virus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter spesialis penyakit dalam di RSCM, Eric Daniel Tenda mengungkapkan cara membedakan masker asli dan palsu yang paling utama adalah memeriksa rongga udara setelah masker dipakai.

Kata dia, saat masker asli digunakan tak akan ada aroma yang tercium hidung. Untuk memastikannya, Anda bisa menyemprotkan bau-bauan, misal kopi atau parfum di sekitar hidung setelah menggunakan masker.

Jika baunya masih tercium, dapat dipastikan bahwa masker yang digunakan memang palsu karena masih ada rongga udara yang terbuka.

"Setelah pakai masker, kita pastikan semuanya rapat. Kalau terasa ada udara yang bocor, kalau masih tercium berarti masih ada rongganya. Palsu," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (19/1).

Eric juga menyebut penggunaan masker memang harus sesuai dengan bentuk wajah. Apapun jenisnya, masker tak boleh terlalu besar. Karena ukuran masker yang besar tak akan menutup dengan sempurna. Sehingga celah atau rongga udara masih bisa muncul dan menyebabkan virus mudah masuk ke hidung saat bernafas.

Anda juga bisa melakukan cara-cara berikut untuk mengetahui masker yang digunakan asli atau palsu.

1. Cek pemasok

Para ahli di CDC mengungkapkan, meneliti pemasok adalah hal paling mudah untuk mengetahui masker yang Anda gunakan asli atau palsu. Dilansir dari Prevention, Anda bisa memastikan dengan memeriksa riwayat transaksi, informasi kontak yang dilampirkan ke perusahaan, dan ulasan untuk memastikan bahwa produk tersebut sah.

2. Ada izin edar dari Kemenkes

Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan, masker asli pasti memiliki label izin edar dari Kemenkes yang dikategorikan sebagai alat kesehatan. Masker yang memiliki izin edar dari Kemenkes ini berarti telah memenuhi persyaratan mutu keamanan dan manfaat.

Masker tersebut telah lulus uji Bacterial Filtration Efficiency (BFE), Partie Filtration Efficiency (PFE), dan Breathing Resistance sebagai syarat untuk mencegah masuk dan penularan virus serta bakteri. Izin edar ini biasanya tercantum pada kemasan atau bisa juga diakses di infoalkes.kemkes.go.id.

3. Kemasan tidak rusak

Dilansir dari New York Times, masker asli biasanya disegel dengan baik untuk memastikan tak ada yang membuka isinya selain produsen masker tersebut.

4. Periksa tanggal kedaluarsa

Masker asli biasanya mencantumkan tanggal kadaluarsa di kemasan. Sebab muatan elektrostatik penolak partikel pada masker respirator akhirnya menurun seiring waktu, oleh karena itu tanggal kadaluarsa yang tercantum pada kemasan harus selalu ada.

5. Tercantum tulisan asli

Anda harus curiga jika di kemasan tercantum tulisan 'masker asli' yang terlalu besar. Ini malah bisa jadi penanda bahwa pemasok berusaha terlalu keras agar masker palsu yang dijualnya dianggap asli.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER