Merawat kesehatan bakteri usus berarti merawat kesehatan kulit. Mengapa? Ternyata riset menunjukkan hubungan antara usus tidak sehat dan masalah kulit seperti jerawat, psoriasis dan eksim.
Dilansir dari Everyday Health, sebuah tinjauan yang diterbitkan di jurnalFrontiers in Microbiologymenyebut mikrobioma usus mempengaruhi kulit lewat mekanisme kekebalan yang kompleks. Kemudian probiotik dan prebiotik dapat membantu menyeimbangkan usus dan mampu mencegah serta mengobati masalah kulit yang meradang.
Kaum Hawa kerap mengeluh sakit kepala hingga migrain jelang menstruasi. Kondisi stres dan lelah pun tak jarang berujung pada migrain yang mengganggu. Tak hanya itu, sebab migrain juga dipicu kondisi usus tidak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinjauan yang diterbitkan di The Journal of Headache menemukan hubungannya memang kurang begitu jelas, hubungan usus-otak bisa berakibat migrain. Di samping itu ditemukan hubungan antara migrain dan kondisi berkaitan dengan kesehatan usus yakniirritable bowel syndrome (IBS).
Mikroba usus sangat pandai memanipulasi otak sehingga mendorong Anda untuk terus mengonsumsi gula. Gula merupakan makanan favorit bakteri usus dan membantu mereka tumbuh. Namun tidak semua jenis bakteri suka gula.
Jamur, misal, tumbuh subur berkat gula. Bifidobacteria lebih suka serat makanan, sedangkan Bacteroidetes lebih suka lemak. Jika kondisi usus lebih banyak jamur, Anda bisa mengidam gula yang intens dan mengawetkan kondisi usus yang tidak sehat.
Tak hanya soal mood dan kesehatan mental, usus turut mempengaruhi kemampuan kognitif. Ini karena usus memproduksi neurotransmitter yang mendukung mood, pikiran dan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan kognitif. Studi menunjukkan, ketidakseimbangan bakteri usus bisa berakibat negatif terhadap kemampuan belajar dan mengingat.
(els/chs)