Jawab: Para ahli dan dokter menyebut efek samping vaksin booster akan serupa seperti saat jadi vaksin utama (dosis 1 dan 2).
Beberapa efek samping berupa, nyeri lokal (bekas suntikan), nyeri otot, pembengkakan, sakit kepala (0,1 persen). Selain itu muncul efek samping diare (1-1,5 persen), sesak napas, kelelahan, myalgia, malaise, demam, tubuh menggigil, mual dan artralgia (nyeri atau kaki pada sendi).
Jawab: Vaksin booster yang diberikan mengikuti saran dan aturan yang ditetapkan pemerintah dan BPOM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
* Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac akan diberikan setengan dosis Astra Zeneca atau Pfizer.
* Untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca akan diberikan setengah dosis Moderna atau Pfizer.
Tanya: @aprelia632: vaksin booster bisa buat ibu hamil sama ibu menyusui tidak?
Jawab: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengeluarkan rekomendasi pemberian booster vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil minimal empat bulan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua, disarankan menggunakan jenis vaksin dengan platform yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI.
Jawab: Vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan kembali kadar antibodi yang menurun seiring waktu sehingga kekebalan terhadap infeksi Covid-19 meningkat adekuat.
Jawab : Vaksinasi booster adalah vaksinasi setelah sesorang mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap (1 dan 2). Vaksin ini akan membantu meningkatkan antibodi tubuh dari virus corona.
Sumber: PAPDI (perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam indonesia), POGI, dan Satgas Covid-19
(chs)