Membuat Konten Youtube Kian Relevan dan Bermanfaat
Sekarang ini siapa yang tidak menonton Youtube? Dan, siapa yang tidak punya channel Youtube? Penonton Youtube tidak hanya didominasi oleh masyarakat perkotaan, tetapi juga hingga merambah pedesaan.
Ke depan, teknologi akan semakin maju. Untuk itu, diperlukan para konten kreator yang tidak hanya menhasilkan konten, melainkan konten yang berpengaruh baik kepada lingkungan masyarakat.
Hal itu mengemuka dalam gelaran Indonesia Content Creator Summit (ICCS) 2022 bertajuk 'Bangkit Dari Pandemi' yang digelar pada Minggu (13/2). Gelaran ini merupakan yang keempat dilakukan sejak 2019, dan merupakan yang ketiga kali dilakukan secara daring sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 ternyata telah mendorong percepatan penggunaan internet, termasuk konsumsi media sosial melalui Youtube. Youtube kini tidak hanya disaksikan oleh penonton di pusat kota saja atau urban, tetapi juga telah menjadi konsumsi masyarakat daerah rural atau pedesaan.
Sebuah survei bahkan menyebutkan bahwa jumlah netizen Indonesia penonton Youtube hamper setara dengan jumlah penonton sendiri.
Hal itu tidak terlepas dari masuknya jangkauan internet ke daerah-daerah pedesaan, semakin terjangkaunya harga paket data sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses internet, ditambah pula semakin relevannya konten Youtube dengan masyarakat lokal.
Youtuber dan Podcastser Angga Fidrian, pemilik akun AnggaFidrian, menyebutkan bahwa kebijakan publik yang terasa dampaknya pada kehidupan sehari-hari dapat menjadi konten yang menarik, terutama jika disampaikan dengan gaya yang ringan sekaligus menarik.
Dia mencontohkan konten buatannya baru-baru ini tentang upah layak kurir pengiriman. Dalam kontennya, Angga yang sedang menuntut ilmu di Amerika Serikat ini menceritakan tentang kurir-kurir di Amerika yang akhirnya bisa mendapatkan upah layak. Hal itu dikaitkannya dengan isu di Jakarta baru-baru ini tentang rata-rata upah kurir yang masih belum layak.
"Nah saya kepengen bedah itu [upah layak kurir]," katanya.
Contoh lain konten yang dibahas Angga yakni terkait dengan varian baru virus Covid-19, Omicron. Angga lagi-lagi mengkomparasikan situasi lingkungan di AS yang kini sudah dinyatakan lepas dari omicron, dengan kondisi di Jakarta yang justru sedang diramaikan oleh serangan virus baru tersebut.
"Di sini sudah bebas, bahkan sudah melepas mask mandate dan vaksin mandate-nya. Tapi di Indonesia belum," kata Angga yang mengerjakan konten Youtube-nya secara sambilan, sembari bersekolah dan mengurus anak.
Menurut Angga, tidak masalah apabila kualitas video Youtube yang dihasilkan masih sederhana ataupun ide-ide yang dibuat belum terfokus. Namun, Angga menyarankan, bagi siapapun yang ingin menjadi content creator, sebaiknya langsung saja dimulai terlebih dahulu. Angga sendiri sendiri menilai konten akan bernilai lebih apabila dapat menjadi referensi khalayak dalam kehidupannya.
"Kadang-kadang, kebijakan publik itu kalau dibawakannya secara ringan dan relate, mungkin bisa menjadi pembuka ajang diskusi juga buat teman-teman [khalayak]," tuturnya.
Youtuber dan Podcaster Indy Rahmawati, pemilik akun IndyStories, menyebutkan bahwa pergerakan dunia saat ini mengarah ke digital. Kehadiran pandemi semakin mempercepat proses menuju dunia digital. Oleh karena itu, lanjut Indy, menjadi content creator di tengah kondisi ini dapat membawa manfaat untuk banyak pihak.
Indy menyebutkan salah satu kiat untuk sukses terjun di dunia digital adalah memiliki networking. Hal ini sangat bermanfaat untuk memperkaya konten yang dibuat, sehingga menghasilkan benefit pula bagi masyarakat.
"Kebetulan background saya wartawan, sehingga di handphone ada banyak banget kontak. Itu salah satu network yang bisa kita manfaatkan untuk konten kita. Banyak masyarakat biasa yang gak kenal atau enggak tahu, atau enggak bisa datang ke rumah pejabat, sementara kita ada link-nya, ada channel, ya sudah manfaatkan lah, kenapa tidak?" tutur Indy.
ICCS sendiri merupakan ajang tempat bertemunya para content creator. Perwakilan JCCCommunity Silvia Triana mengatakan, melalui ajang ICCS 2022, diharapkan para content creator di Indonesia dapat saling sharing sekaligus berbagi ilmu, sehingga content-content yang dihasilkan oleh content creator Indonesia semakin bermutu.
"Diharapkan menjadi ajang sharing, bagi ilmu, untuk membuat content-content lebih bermutu. Bagaimana caranya membuat konten Youtube atau video yang memberikan pengaruh baik kepada orang banyak," ujar Silvia.
(aor)