Beberapa jenis makanan bisa bikin suasana hati alias mood membaik secara instan. Misalnya merasa nyaman atau semangat setelah mengonsumsi makanan favorit. Namun, sejumlah makanan juga bisa bikin bad mood atau memperburuk suasana hati.
Anda perlu cek lagi, apa makanan yang Anda anggap mampu menaikkan mood, justru memicu hal sebaliknya?
Psikiater Lauren Taylor Edwards menyebut pola makan dan mood berkaitan. Pilihan makanan yang Anda konsumsi berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan mental dan mood. Namun ia memberikan catatan bahwa tidak ada label 'baik' atau 'jahat' sebab segala sesuatunya tergantung dari cara dan pola konsumsinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Berikut makanan yang bisa bikin bad mood:
Saat bicara soal pangan ultra proses, biasanya orang langsung berpikir soal pangan kemasan. Harus diakui, pangan kemasan memang sudah melalui proses pengolahan berkali-kali hingga tercapai bentuk maupun rasa tertentu.
Akan tetapi, yang perlu Anda tanamkan adalah pangan ultra proses atau pangan olahan seperti permen, makanan cepat saji atau makanan ringan dalam kemasan mengandung bahan-bahan tambahan seperti gula tambahan, lemak maupun garam tambahan, juga bahan pengawet untuk rasa, tekstur, dan masih banyak lagi.
Semua bahan-bahan tambahan ini bisa memiliki dampak negatif buat mikrobioma usus sehingga berpengaruh pada mood.
Edward merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi minuman dengan pemanis tambahan. Biasanya minuman dengan pemanis tambahan hadir dalam bentuk soda, jus kemasan, minuman energi atau minuman olahraga.
"Tanpa serat makanan utuh, gula dalam minuman membuat glukosa darah Anda naik dan kemudian turun drastis yang membuat Anda lesu dan rewel," kata Edwards mengutip dari Eating Well.
Kacang-kacangan memang disarankan dalam diet harian. Namun, sebaiknya Anda menghindari kacang asin atau kacang dengan tambahan garam.
"Kebanyakan kacang yang Anda beli di toko mengandung natrium dalam jumlah tinggi dan sering kali bahan tambahan makanan yang disebut MSG, yang merupakan penyedap buatan yang membuat seseorang merasa tertekan, lemah, lelah dan sering murung atau sakit kepala," kata Mikaela Reuben, ahli gizi dan konsultan kesehatan, mengutip dari Eat This.
Kukis, muffin, cake dan pie terlihat seperti deret camilan yang menggiurkan. Namun kandungan gula dan minyak jenuh yang tinggi bisa membuat Anda merasa berat, lesu, depresi dan mood sering naik turun. Anda sebenarnya masih bisa menjadikan mereka pangan selingan, tetapi tidak untuk disantap saat mood sedang tidak baik.
Saat minyak goreng makin mahal dan langka, orang mempertimbangkan untuk beralih ke margarin. Margarin terbilang masih mudah didapat, pun bisa berubah jadi minyak untuk olahan tertentu. Namun margarin sebenarnya tidak disarankan sebab bisa membuat mood Anda memburuk.
"Margarin mengandung lemak jenuh tinggi, yang sangat berbeda dari lemak pada pilihan yang lebih sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan atau alpukat. Konsumsi margarin bisa mengakibatkan ketidakseimbangan gula darah, sehingga memicu mood swing dan kenaikan berat badan," kata Reuben.
Kopi bisa dibilang pedang bermata dua. Saat dikonsumsi secara moderat, efeknya baik sekali untuk kesehatan, sedang saat dikonsumsi berlebihan bisa bikin mood memburuk. Reuben menyebut kopi bisa mempengaruhi mood tergantung porsi dan bagaimana konsumsinya.
"Saat kita minum kopi, tubuh kita memproduksi kortisol, hormon stres. Kita mencapai puncak energi, sehingga merasa fungsi fisik dan mental terangsang. Saat puncak ini mulai turun, kadang timbul rasa lelah, energi rendah baik secara mental maupun fisik, dan itu bisa memicu gangguan kronis seperti kelelahan adrenal, mood swing, depresi, kecemasan dan lainnya," katanya.
Sebagian orang menganggap alkohol menyediakan suatu kenyamanan. Pada kenyataanya, justru alkohol membuat mood makin buruk.
"Alkohol baik saja dikonsumsi secara moderat pada sebagian orang, tapi penting untuk jadi catatan bahwa alkohol itu menekan sistem saraf pusat dan bisa membuat Anda lebih lelah dan bisa memperburuk depresi setelah dikonsumsi," kata Edwards.
(els/ptj)