Dari sekian kejadian saat Isra Miraj, Ada satu peristiwa saat Nabi Muhammad SAW diangkat menuju Baitul Maqdis. Di sana, Malaikat Jibril memberi pilihan, apakah akan meminum khamar atau susu. Nabi memilih susu.
Dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW menyukai hal-hal suci. Susu menyehatkan sementara khamar mengandung alkohol seperti arak.
Saat tiba di Sidratul Muntaha dan bertemu Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mengucapkan awalan doa tahiyat, “Attahiyyatul mubarakatush shalawatuth thayyibatu lillah”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT membalas dengan menjawab, "Assalamualaikum ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh".
Rasulullah SAW kemudian membalas dengan mengucapkan doa bagi seluruh hamba yang saleh, "Assalamualaiku ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh".
Kejadian tersebut menunjukkan bahwa Rasul membacakan doa untuk umatnya. Dapat disimpulkan bahwa hal itu tidak egois karena tetap memperhatikan umatnya.
Perintah salat dalam Isra Miraj disampaikan langsung oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW tanpa perantara. Hal ini berbeda dengan syariat-syariat lainnya yang diperantarai malaikat.
Dengan begitu, umat Islam mesti sungguh-sungguh menjalankan salat dan menegakkan nilai-nilainya.
Diriwayatkan bahwa dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW ditunjukkan 11 golongan. Salah satu di antaranya adalah orang-orang yang tidak melaksanakan salat.
Digambarkan bahwa mereka yang malas dan melewatkan salat kepalanya pecah. Setelah itu kepalanya utuh kembali. Hal itu terjadi berulang-ulang.
Malaikat Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang kepalanya berat untuk menjalankan salat wajib hingga akhirnya tidak menunaikannya.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan Isra dan Miraj beserta 4 hikmahnya yang bisa diambil umat Islam.
(nfl)