CABG di RS Mayapada Bantu Atasi Jantung Koroner untuk Jangka Panjang

Mayapada Hospital | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Mar 2022 13:25 WIB
Mayapada Hospital menyediakan tindakan Operasi Bypass Pembuluh Darah Koroner (Coronary Artery Bypass Surgery) atau CABG untuk mengatasi kasus jantung koroner.
Ilustrasi operasi. Mayapada Hospital menyediakan tindakan Operasi Bypass Pembuluh Darah Koroner (Coronary Artery Bypass Surgery) atau CABG untuk mengatasi kasus jantung koroner. (Foto: iStockphoto/baranozdemir)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, lebih banyak penduduk perkotaan yang menderita penyakit jantung dibandingkan mereka yang tinggal di pedesaan.

Saat ini, PJK yang merupakan akibat dari penyumbatan pada pembuluh darah koroner oleh penumpukan lemak (aterosklerosis) tak hanya dialami oleh para lanjut usia (lansia). Mereka yang masih muda dan produktif pun mengalaminya.

Maxi menyatakan, serangan jantung adalah ketika permukaan plak sumbatan pembuluh darah pecah, yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu, dan bekuan darahnya dapat menutup total pembuluh darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika otot jantung mulai tersumbat, maka mulai muncul gejala seperti nyeri dada yang khas seperti tertimpa benda berat, dapat menjalar ke bahu kiri, lengan kiri, tidak jarang menjalar ke ulu hati dan kerongkongan sehingga memberikan sensasi seperti tercekik," paparnya.

Sementara gejala lain juga mencakup keringat dingin, sesak nafas, di mana umumnya muncul saat sedang beraktivitas dan hilang setelah beristirahat. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan angiografi koroner atau kateterisasi jantung guna menentukan terapi yang dibutuhkan, dinilai dari lokasi dan persentase sumbatan.

"Jika ditemukan indikasi sumbatan yang dapat membahayakan pasien, maka tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI)/Intervensi Koroner Perkutan, yaitu tindakan pemasangan balon dan stent segera dilakukan untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat untuk mengembalikan aliran darah ke jantung," kata dr. Jeffrey D. Adipranoto, SpJP (K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi, Mayapada Hospital Surabaya.

Pada kasus semacam itu, akan dilakukan tindakan Operasi Bypass Pembuluh Darah Koroner (Coronary Artery Bypass Surgery) atau CABG, yakni pembuatan saluran pembuluh darah baru melewati (bypass) pembuluh darah yang tersumbat, sehingga aliran darah tidak lagi melewati pembuluh darah yang tersumbat.

Menurut dr. Yan Efrata Sembiring, SpB, SpBTKV(K), Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak & Vaskular Konsultan, Mayapada Hospital Surabaya, prosedur CABG memberi nilai keamanan yang lebih baik untuk jangka panjang, antara lain terkait fungsi ginjal, atau ukuran pembuluh darah koroner

"Terdapat klasifikasi/penumpukan kalsium yang berat di sepanjang arteri koroner, titik sumbatan cukup banyak sehingga sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan stent, dan letak sumbatan di pembuluh koroner kiri pangkal (left main disease) di mana penyumbatan pada lokasi ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi," ungkap dr. Yan Efrata Sembiring, SpB, SpBTKV(K), Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak & Vaskular Konsultan, Mayapada Hospital Surabaya.

Perlunya Skrining Jantung untuk Usia 40 Tahun ke Atas

Guna mencegah terjadi serangan jantung, diperlukan skrining jantung secara berkala, terlebih jika telah memasuki usia 40 tahun, serta memiliki aktor risiko seperti hipertansi, hiperkolesterol, diabetes, merokok, obesitas, maupun riwayat keluarga berupa sakit jantung atau stroke.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat irama jantung, dilanjutkan Treadmill untuk melihat irama jantung saat sedang beraktivitas, Echocardiography untuk melihat struktur dan fungsi jantung, hingga CT Scan jantung dengan kontras untuk melihat gambaran pembuluh darah secara lebih detail. Tujuannya, mengetahui sumbatan pembuluh darah sejak dini.

Guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan bagi pasien dengan serangan jantung, Mayapada Hospital Surabaya menyediakan Cardiac Emergency, di mana dokter spesialis jantung intervensi dan lab kateterisasi bersiaga selama 24 jam untuk tindakan kateterisasi jantung dan Primary Percutaneous Coronary Intervention, dilengkapi dokter spesialis bedah jantung dengan kemampuan sayatan minimal saat operasi.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER