Sejarah Hari Perempuan Internasional, Perjuangan Hak dan Kesetaraan

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 05:55 WIB
Dunia merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret setiap tahunnya. Berikut sejarahnya.
Dunia merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret setiap tahunnya. Ilustrasi. (AP Photo/Thibault Camus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hari Perempuan Internasional dirayakan pada 8 Maret setiap tahunnya. Ini menjadi salah satu peringatan yang dirayakan oleh hampir semua negara karena menjadi simbol pencapaian perempuan.

Perayaan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan dan bisa menjadi momentum untuk menggalang dana bagi badan amal yang memang fokus menangani berbagai masalah yang kerap dihadapi perempuan.

Dilansir dari Mint, tahun ini Hari Perempuan Internasional mengambil tema Break The Bias. Tidak hanya tema, setiap Hari Perempuan Internasional dirayakan, warna khusus juga disematkan yakni ungu, hijau dan putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ungu melambangkan keadilan dan martabat, hijau melambangkan harapan, dan putih mewakili kemurnian. Warna-warna tersebut berasal dari Women's Social and Political Union (WSPU) di Inggris pada 1908.

Sejarah

Pada 1908 terjadi kerusuhan besar dan perdebatan kritis di kalangan perempuan. Penindasan dan ketidaksetaraan memacu perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan.

Hingga kemudian, pada 1908 sebanyak 15.000 wanita berbaris dari New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara.

Sebagaimana ditulis dalam website resmi International Women's Day, Konferensi Internasional Perempuan Buruh kemudian diadakan di Kopenhagen pada 1910.

Seorang wanita bernama Clara Zetkin, Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional. Dia mengusulkan agar setiap tahun di setiap negara ada perayaan Hari Perempuan - untuk mendesak tuntutan mereka.

Konferensi lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub pekerja perempuan, termasuk tiga perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia menyambut saran Zetkin dengan persetujuan bulat dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional disepakati.

Menyusul keputusan itu, pada 1911, Hari Perempuan Internasional dirayakan pertama kali di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss yakni pada 19 Maret.

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri rapat umum Hari Perempuan Internasional yang mengkampanyekan hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.

Tetapi, kurang dari seminggu kemudian pada 25 Maret, 'Segitiga Api' yang tragis di New York City merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi.Peristiwa bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang perburuhan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.

Pergolakan pun terus berlanjut, hingga menjelang perang Dunia I, perempuan Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada 23 Februari. Setelah diskusi, Hari Perempuan Internasional disepakati untuk diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret dan hari ini tetap menjadi tanggal global untuk Hari Perempuan Internasional.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Dirayakan PBB

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER