5 Cara Mencegah Stroke, Penyakit yang Sempat Diidap Hilman Hariwijaya
Hilman Hariwijaya, penulis novel Lupus, meninggal dunia pada Rabu (9/3). Sebelum menutup usianya, Hilman sempat mengalami sakit stroke ringan selama setahun terakhir.
"Ya, setahun belakangan ini, dia [Hilman Hariwijaya] kena stroke, stroke ringan," ujar seorang sahabat dan rekan sesama penulis, Gola Gong pada CNNIndonesia.com, Rabu (9/3).
Stroke memang menjadi salah satu pembunuh nomor satu di dunia. Untuk itu, setiap masyarakat tampaknya perlu tahu beberapa cara mencegah stroke agar terhindar dari bahaya yang mengancam.
Stroke adalah kondisi di mana munculnya tanda-tanda klinis yang berkembang cepat yang dapat memberat dan berlangsung lama, hingga bisa menyebabkan kematian.
Stroke terjadi akibat pembuluh darah otak yang mengalami penyumbatan atau pecah. Akibatnya, sebagian otak tak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan.
Semakin cepat mendapatkan perawatan, maka semakin baik hasil yang didapat. Mengutip Healthline, berikut beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai.
- kelumpuhan;
- mati rasa pada lengan, wajah, kaki, terutama di satu sisi tubuh;
- sulit berbicara;
- bicara cadel;
- kebingungan, disorientasi, atau kurang responsif;
- mengalami masalah penglihatan;
- sulit berjalan, kehilangan keseimbangan;
- pusing;
- sakit kepala berat secara tiba-tiba;
- kejang;
- mual dan muntah.
Cara Mencegah Stroke
Kendati berbahaya dan bisa menimbulkan kematian, namun stroke bisa dicegah. Mengutip laman Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara mencegah stroke.
1. Turunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke. Memantau dan mengontrol tekanan darah menjadi cara terbaik demi terhindar dari stroke.
Pertahankan tekanan darah dengan angka maksimal 120/80 jika memungkinkan.
Beberapa cara yang bisa dilakukan di antaranya mengurangi asupan garam dan lemak tak jenuh. Lengkapi juga menu makan dengan buah dan sayuran setiap hari. Jangan lupa juga untuk berolahraga atau beraktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari.
2. Turunkan berat badan
Sama seperti tekanan darah, obesitas juga menjadi salah satu faktor risiko stroke.
Anda disarankan untuk makan tidak lebih dari 1.500-2.000 kalori per hari. Imbangi juga dengan olahraga teratur dan istirahat yang cukup.
3. Olahraga rutin
Olahraga menjadi kunci utama menjaga tubuh tetap sehat, salah satunya agar terhindar dari stroke. Olahraga juga bisa membantu menurunkan tekanan darah rendah.
Anda disarankan olahraga dengan intensitas sedang setidaknya lima hari dalam seminggu.
4. Mengobati fibrilasi atrium dan diabetes
Fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur yang menyebabkan terbentuknya gumpalan di jantung. Gumpalan itu dapat melakukan perjalanan ke otak dan menyebabkan stroke.
Baik fibrilasi atrium dan diabetes sama-sama merupakan faktor risiko stroke. Kadar gula darah yang tinggi juga diketahui dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu.
Jika Anda mengidap kedua kondisi di atas, jangan lupa untuk konsumsi obat-obatan secara teratur. Imbangi juga dengan diet yang seimbang dan olahraga rutin.
5. Berhenti merokok
Merokok dapat mempercepat pembentukan gumpalan dengan cara yang berbeda. Merokok dapat mengentalkan darah dan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri, yang kemudian bisa memicu stroke.
Seiring dengan diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok merupakan salah satu cara mencegah stroke yang paling kuat.
(asr)