Selama dua tahun terakhir, rumah jadi tempat untuk melakukan nyaris semua aktivitas mulai dari kerja, sekolah, bahkan tempat healing.
Bagi mereka yang memiliki rumah cukup besar, tentu tidak jadi soal sebab masih ada ruang untuk dimanfaatkan. Namun, bagi mereka yang rumahnya tidak seberapa besar, tentu kondisi tersebut bisa jadi memusingkan. Akibatnya, banyak ruang jadi berantakan.
CEO dan Co-Founder Dekoruma, Dimas Harry Priawan mengakui banyaknya pelanggan yang mengeluh karena rumahnya berantakan dan kesulitan menata barang karena luas ruangan yang tak seberapa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada solusi agar rumah tetap terasa luas tanpa perlu repot, yakni dengan mengadopsi gaya Japandi. Dengan gaya ini, Anda bisa mewujudkan tata rumah yang cantik, tapi tetap fungsional.
Japandi berarti Japan-Scandinavian. Konsep rumah orang Jepang dibuat multifungsi dengan memanfaatkan rumah yang kecil. Namun, karena fokus pada fungsi, gaya hunian ala Jepang sangat monoton.
"Orang Indonesia, kan, enggak gitu. Kita sangat periang, kadang norak, ekspresif. Nah, Scandinavian itu muncul, dia berani secara warna, kontras, lalu digabung [dengan gaya Jepang yang multifungsi]," terang Dimas dalam bincang kampanye #SatuSudutDulu bersama Dekoruma, Kamis (10/3).
Menurut dia, gaya Japandi ini cocok diterapkan di masa pandemi.
![]() |
Jika dulu banyak masyarakat hanya fokus pada kamar tidur dan ruang santai, beda halnya dengan kini. Saat ini, di tengah pandemi, banyak orang mulai memikirkan kebutuhan ruang kerja. Untuk itu, Japandi pun bisa jadi solusi.
Bagaimana mulai menata rumah dengan konsep Japandi?
Menata hunian dengan gaya Japandi menganut prinsip kesederhanaan dan minimalis. Mulai dengan membereskan dan memilah barang yang memang masih digunakan. Dengan cara ini, Anda akan memperoleh ruang yang lebih luas, suasana hati lebih baik dan nantinya bisa membawa mood positif di dalam rumah.
Dalam Japandi, kualitas berada di atas kuantitas. Anda tidak perlu menggunakan banyak perkakas atau furnitur jika ada satu atau dua furnitur yang bisa menjalankan lebih dari satu fungsi.
"Gaya ini menggunakan furnitur multifungsi di rumah. Furnitur itu praktis dan sederhana," ujar desainer interior Lita Lee, mengutip dari The Spruce.
Usahakan untuk menggunakan elemen dari alam seperti kayu, bambu, rotan, kertas, tanah liat, linen, atau serat alam. Sebaiknya memanfaatkan furnitur yang sudah ada atau sematkan elemen dengan warna alam misalnya, kursi cokelat, karpet hijau tua atau hiasan meja berwarna abu-abu.
Jika memungkinkan untuk mengadakan furnitur baru, Lita menyarankan untuk menggunakan warna-warna netral. Warna-warna seperti beige, oatmeal, cokelat, warna batu akan membawa nuansa Skandinavia.
Agar tidak membosankan, berikan satu warna yang kontras seperti indigo, abu-abu gelap, juga warna cokelat gelap.
(els/asr)