Mira berkata dukungan sosial sangat penting buat orang yang sedang patah hati. Sebaiknya berikan dukungan yang sesuai kebutuhan sehingga perlu ditanya pada yang bersangkutan, bukan buru-buru memberikan bantuan.
"Tiap orang kan beda. Ada yang ingin ditemani, ada yang ingin dibiarkan sendiri. Buat keluarga, pastikan dia makan, dibujuk tidur, biar enggak semakin buruk dan menjurus ke gejala depresif selanjutnya. Ajak jalan yang beneran jalan untuk bentuk proses pemulihan dirinya," jelas Mira.
Nasihat, saran-saran atau ceramah bukan hal yang diperlukan mereka yang sedang patah hati. Ketika patah hati, kata Mira, orang cenderung merasa buntu. Emosi menguasai dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kebuntuan, orang cenderung menyalahkan diri, mencari penjelasan atas apa yang terjadi. Namun menurut Mira, otak manusia memang selalu memerlukan penjelasan lalu membuatnya terus berkutat dengan pikiran sendiri.
Di sisi lain, pemulihan perlu terus berjalan. Anda tidak bisa terus larut dalam duka. Cara orang menghadapi kesedihan atau coping mechanism berbeda. Anda bisa saja menggunakan cara yang biasa digunakan, misal, jalan-jalan biasanya ampuh memulihkan diri. Namun cara ini tidak selalu berhasil diterapkan untuk semua masalah.
"Perlu mengenal diri, mengenal coping mechanism-nya gimana. Cuman saya tetap bilang, mungkin ini berhasil di satu hal tetapi tidak berhasil di hal lain. kita perlu fleksibel," katanya.
Dia mengingatkan pemulihan itu perlu waktu sehingga orang kerap berkata 'Time will heal'. Pemulihan bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam.
"Jadi perlahan, mulai dari hal-hal yang kalau orang bilang bahagia itu sederhana. Hal-hal sederhana yang bikin bahagia dikumpulin lagi, lalu kalau belum bisa balik kayak dulu, enggak apa-apa, kan enggak bisa drastis [kembali atau pulih]. Pelan-pelan," imbuhnya.
(els/chs)