9 Macam Cedera yang Dapat Terjadi saat Berhubungan Intim

CNN Indonesia
Minggu, 20 Mar 2022 21:30 WIB
Ilustrasi. Meski Anda dan pasangan dalam kondisi bergairah, sebaiknya tetap berhati-hati agar tidak terjadi cedera saat hubungan intim berikut ini. (iStockphoto/Rattankun Thongbun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivitas seks bersama pasangan nyatanya tidak selalu berjalan mulus. Baik pria atau wanita, keduanya berpotensi mengalami cedera seks yang cukup menyakitkan.

Dilansir dari WebMD, cedera saat berhubungan intim ini sebenarnya umum terjadi dan ada banyak macamnya, mulai dari kategori ringan hingga serius.

Meski Anda dan pasangan sedang dalam kondisi sangat bergairah, sebaiknya tetap berhati-hati dalam melakukan hubungan intim agar tidak terjadi cedera seks seperti di bawah ini.

1. Fraktur penis

Fraktur penis atau penis patah merupakan suatu kondisi penis menjadi bengkok ketika ereksi tiba-tiba. Hal tersebut bisa disebabkan oleh adanya paksaan yang terlalu keras.

Menurut ahli urologi dari Central Park Urology New York, penis patah ditandai dengan suara gemeretak dan muncul rasa sakit parah, memar, karena pembuluh darah saat ereksi pecah.


2. Vaginal tears

Ilustrasi. Cedera yang dapat terjadi saat berhubungan intim, vaginal tears. (iStockphoto/Tharakorn)

Vaginal tears atau perineal laceration bisa disebabkan oleh faktor seks atau saat proses melahirkan normal, yaitu kondisi vagina yang robek dan mengeluarkan darah.

Pada kasus cedera ketika seks, vaginal tears terjadi akibat kurangnya pelumas lantaran terlalu kering. Jika luka sobek itu kecil biasanya akan sembuh dengan sendirinya.


3. Carpet burn

Seks juga bisa berisiko sebabkan luka bakar karena gesekan kuat dan terlalu kencang dalam waktu lama.

Cara mengatasi carpet burn bisa dengan air dingin yang dibasuh ke area luka, atau mengoleskan krim antibakteri supaya meredakan kemerahan iritasi di kulit.


4. Cedera punggung

Ilustrasi. Cedera yang dapat terjadi saat berhubungan intim termasuk nyeri punggung. (iStock/PeopleImages)

Cedera saat berhubungan intim selanjutnya dapat menyerang area punggung sehingga terasa nyeri berlebih dan kaku saat digerakkan.

Apabila peradangan pada otot punggung termasuk ringan, Anda cukup kompres dengan es sampai rasa nyeri reda. Jika berlangsung lama, bisa minum obat ibuprofen lalu istirahat.


5. Sindrom penyakit pasca-orgasme (POIS)

Selain cedera fisik, sebagian wanita juga ada yang mengalami sindrom penyakit pasca-orgasme setelah berhubungan intim.

Kondisi tersebut ditandai dengan demam, hidung tersumbat, bersin, sakit kepala, dan mata gatal. Gejalanya dapat berlangsung selama beberapa detik, atau hingga lebih dari satu jam.


6. Infeksi saluran kemih (ISK)

Ilustrasi. Cedera yang dapat terjadi saat berhubungan intim yakni infeksi saluran kemih. (Stockphoto/patchanan promunat)

Salah satu penyebab terjadinya infeksi saluran kemih yaitu keadaan organ intim yang cukup kering ketika sedang berhubungan seksual.

Untuk mencegah ISK hingga vaginal tears, pastikan Anda memakai pelumas dan kendalikan pasangan supaya tidak penetrasi secara cepat dan kasar.


7. Benda asing di vagina dan anus

Jika Anda melakukan seks oral dan sering menggunakan alat pengaman, usahakan benda-benda asing tersebut tidak tertinggal di area vagina atau anus.

Menurut ahli bedah dan dokter ginekologi, ada banyak kasus yang terjadi pasca-berhubungan seks. Salah satunya benda asing tersangkut di organ intim dan perlu tindakan khusus.


8. Nyeri pinggul

Nyeri pinggul atau di sekitar area vagina umum dialami pada wanita selama atau setelah melakukan hubungan intim. Nyeri yang dirasakan biasanya juga disertai rasa panas, tertusuk, maupun kram.

Penyebab nyeri bisa karena tegang dan takut saat berhubungan seks, kurangnya pemanasan (foreplay) sehingga mengakibatkan kurangnya produksi pelumas yang keluar dari vagina, serta vagina kering yang disebabkan oleh menurunnya kadar hormon estrogen.


9. Genital burning

s health, venereologist, sexual disease" title="ilustrasi menopause" />Ilustrasi. Cedera yang dapat terjadi saat berhubungan intim salah satunya genital burning (iStockphoto/Staras)

Genital burning termasuk cedera seks yang ditandai dengan rasa perih, nyeri, seperti sensasi terbakar pada penis atau vagina.

Kondisi tersebut biasanya dirasakan pada pasangan berusia lanjut. Terutama bagi wanita yang memasuki masa menopause karena vagina kekurangan produksi pelumas alaminya sehingga menyebabkan kekeringan.

(avd/fef)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK