Hingga saat ini, Indonesia belum bisa bebas dari penyakit tuberkulosis (TB). Tak main-main, Indonesia bahkan menjadi negara ketiga dengan kasus TB terbanyak di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Global Tuberculosis Report 2021 menyebut bahwa secara global, TB telah menyerang 10 juta orang di dunia.
Berdasarkan laporan yang sama, 824 ribu kasus di antaranya berasal dari Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara ketiga dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia, setelah India dan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hanya 384.025 kasus di antaranya yang dilaporkan. Sementara itu, angka kematian akibat TB di Indonesia mencapai 93 ribu kasus.
Hal ini menggambarkan pentingnya edukasi lebih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan TB.
"Kalau dihitung, tiap jam ada 11 orang meninggal akibat TB. Seharusnya kita berusaha [waspada terhadap TB], seperti [waspada] terhadap Covid-19. Kita sangat aware dengan Covid-19, tapi sesungguhnya TB tidak kalah bahaya," ujar Erlina Burhan, Ketua Pokja Bidang Infeksi Paru PP Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam konferensi pers memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, pada Rabu (23/3).
Dalam rangka penanganan TB di Indonesia, Kementerian Kesehatan berencana melakukan skrining besar-besaran pada tahun ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Didik Budijanto mengatakan, dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia, baru sekitar 49 persen yang dilaporkan dan diobati. Artinya, ada sekitar 500 ribu orang yang belum diobati dan berisiko menularkan TB ke orang lain.
![]() |
"Untuk itu, upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutus penularan TBC di masyarakat," ujar Didik, menukil laman Sehat Negeriku Kemenkes.
Skrining sendiri akan dilakukan dengan alat X-ray artificial intelligence yang akan memberikan diagnosis lebih cepat.
"Dengan ditemukannya 500 ribu kasus ini, nantinya akan mempercepat kita eliminasi TB di tahun 2030," kata Didik.
Sebanyak 91 persen kasus TB di Indonesia menyerang paru-paru yang berpotensi menularkan kepada orang di sekitarnya yang sehat.
Saat ini, daerah dengan kasus TB paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"TB itu biasanya ada di daerah padat, kumuh, dan yang perilaku hidup bersih dan sehatnya kurang. Di situ potensi penularannya tinggi," tambah Didik.
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, namun bisa juga mengganggu organ tubuh lainnya. TB umum ditularkan melalui cairan yang keluar dari mulut orang yang terinfeksi saat batuk.
Orang dengan TB umumnya akan mengalami gejala seperti nyeri dada, batuk kronis hingga berdarah, berkeringat di malam hari, kelelahan, napas pendek, dan penurunan berat badan yang tak disengaja.
(asr)