Mengenal Rangkaian Lengkap Adat Perkawinan Jawa

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Mar 2022 17:15 WIB
Pernikahan dengan prosesi adat Jawa menuntut rangkaian panjang tetapi penuh makna. Berikut rangkaian lengkap pernikahan adat Jawa. (Morden.co/Samuel Rustandi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernikahan Putri Tanjung dan Guinandra Jatikusumo menggunakan adat perkawinan Jawa. Pernikahan dengan prosesi adat Jawa menuntut rangkaian panjang tetapi penuh makna.

Putri dan Guinandra mengawali tahapan awal pernikahan dengan lamaran pada Sabtu (5/3). Chairman CT Corp sekaligus ayah Putri, Chairul Tanjung bertanya pada Putri perihal kesiapan menuju jenjang pernikahan. Putri dengan mantap menerima lamaran Guinandra.

"Assalamualaikum wr wb, insyaallah kalau ibu sama bapak merestui, aku menerima lamaran Guinandra," kata Putri.

Setelah lamaran, baru kemudian masuk prosesi pra-nikah mulai dari pengajian hingga midodareni, lalu ijab qabul dan panggih.

1. Pengajian

Pengajian biasa dilakukan oleh keluarga yang beragama Islam. Biasanya dalam pengajian, pengantin akan memohon doa restu orang tua. Ini pula yang dilakukan Putri. Ia kembali mengingat cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya, kemudian meminta doa restu dari mereka.

"Izinkan Putri untuk berterima kasih atas cinta dan kasih sayang bapak dan ibu. Pada kesempatan ini, doakan Putri dan Andra, agar kami menjadi keluarga yang senantiasa berada dalam ajaran agama," katanya.

2. Pasang tarub, bleketepe dan tuwuhan

Upacara pernikahan diawali dengan pemasangan tarub, bleketepe dan tuwuhan. Tarub diartikan sebagai peneduh di halaman rumah berhias janur. Kemudian ini diikuti dengan pemasangan bleketepe atau anyaman dari daun kelapa tua.

Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari Tanjung memasang bleketepe di gapura rumah. Ini memiliki makna penolak bala dan pertanda hajatan pernikahan akan dimulai.

Selain itu, melengkapi pemasangan tarub dan bleketepe, dipasang tuwuhan yang berarti hasil pertanian yang dipasang dan disusun seperti pagar. Tuwuhan biasanya terdiri dari pisang raja, aneka dedaunan (alang-alang, dadap sereh, beringin), juga janur.

3. Siraman

Sebelum prosesi siraman, pengantin akan sungkeman terlebih dahulu pada orang tua. Putri melaksanakan prosesi siraman pada Sabtu (19/3). Ritual ini bertujuan untuk menyucikan diri agar dalam acara pernikahan nanti, mempelai dalam keadaan suci lahir batin.

Siraman dilakukan oleh orang tua mempelai lalu dilanjutkan kerabat dekat atau yang sudah menikah dalam jumlah ganjil. Sementara, air yang digunakan dalam siraman Putri mengambil dari tujuh sumber mata air, bercampur kembang setaman.

4. Dodol dawet

Dalam prosesi siraman, terdapat ritual dodol dawet atau berjualan dawet. Namun dodol dawet di sini bukan berjualan dawet dengan uang sesungguhnya, melainkan dengan kreweng atau koin yang terbuat dari tanah liat.

Kapan lagi menyaksikan Chairul Tanjung dan sang istri berjualan dawet kalau bukan dalam momen pernikahan sang putri tercinta.

"Dawet dawet sing dodol ayu, sing mayungi bagus," kata CT menjajakan dawet sambil memayungi Anita Ratnasari Tanjung yang menggendong bakul.

Ritual ini mengandung harapan agar upacara pernikahan akan dikunjungi banyak tamu atau laris manis seperti dawet yang terjual.

Simak rangkaian adat pernikahan Jawa lainnya di halaman berikut.

Rangkaian Lengkap Adat Perkawinan Jawa


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :