Hati-hati, Ada Bahan Kimia Berbahaya dalam Bungkus Makanan Cepat Saji

CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2022 13:30 WIB
Laporan teranyar dari Consumer Reports menemukan adanya bahan kimia berbahaya di dalam kertas pembungkus makanan cepat saji.
Ilustrasi. Laporan teranyar dari Consumer Reports menemukan adanya bahan kimia berbahaya di dalam kertas pembungkus makanan cepat saji. (achmadbiz/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bahan kimia berbahaya ditemukan dalam kertas pembungkus makanan di sejumlah restoran cepat saji populer. Hal ini ditemukan dalam sebuah laporan teranyar yang dirilis oleh Consumer Reports.

Bahan kimia itu dikenal dengan nama PFAS, yang ditemukan di sejumlah kemasan dari berbagai restoran, termasuk di antaranya Burger King.

PFAS sendiri merupakan senyawa yang dikenal tak mudah terurai di lingkungan. Senyawa ini digunakan dalam pembungkus makanan untuk mencegah minyak dan air yang meresap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir CNN, PFAS juga dapat ditemukan pada tinta yang digunakan untuk mencetak logo pada wadah makanan.

Penyelidikan yang dilakukan Consumer Reports mengumpulkan 118 produk kemasan makanan yang dijual di 24 perusahaan di negara bagian New York, New Jersey, dan Connecticut. Penyelidikan ini menguji fluor organik, sebagai salah satu penanda PFAS.

Peneliti kemudian mengirimkan sampel produk dengan kadar PFAS tertinggi ke laboratorium.

Hasilnya, ditemukan bahwa indikator tertinggi yang tinggi untuk PFAS.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut paparan PFAS sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini mengutip penelitian yang menemukan bahwa bahan kimia buatan manusia dapat membahayakan sistem kekebalan seseorang terhadap penyakit.

Ilustrasi makanan cepat sajiIlustrasi. Bahan kimia berbahaya ditemukan di pembungkus makanan cepat saji. (iStock/frantic00)

"Ada bukti dari penelitian pada manusia dan hewan bahwa paparan PFAS dapat mengurangi respons antibodi terhadap vaksin," tulis CDC dan Agency for Toxic Substances and Disease Registry.

Kendati demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana paparan PFAS dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Selain berdampak pada sistem kekebalan tubuh, Agency for Toxic Substances and Diseases Registry mengatakan ada dampak lainnya dari PFA. Misalnya saja peningkatan kadar kolesterol, perubahan enzim hati, risiko penyakit ginjal, dan risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil.

"PFA juga menyebabkan cacat lahir, perkembangan yang tertunda, dan kematian bayi baru lahir pada hewan di laboratorium," ujar badan tersebut.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER