Meski sudah lama bersama, jangan berasumsi bahwa pasangan tahu betapa Anda selalu menginginkannya. Danielle Harel, terapis seks, menuturkan sebaiknya Anda membuat pasangan terhubung secara emosional sehingga timbul rasa aman dan bersemangat.
"Katakan betapa dia menarik, seksi, cantik atau tampan dan betapa Anda menghargai satu sama lain. Itu juga berarti saling mendengarkan secara empatik," ujar Harel.
Harel juga mengatakan bahwa membangun percakapan yang mendapat dapat membuat Anda dan pasangan saling melihat satu sama lain sebagai baru, menarik, dan seksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intercourse alias penetrasi memang jadi menu utama dalam seks. Namun, bukan berarti ini jadi menu wajib. Desiree Spierings, terapis seks dan konselor hubungan, mengatakan Anda sebaiknya fokus untuk hal-hal lain.
Agenda seks bisa diisi dengan mandi bersama, saling memijat, meringkuk dan berpelukan di sofa, juga aktivitas lain yang membuat Anda lebih terhubung dengan si dia. Tak menutup kemungkinan akan ada sesi-sesi spontan untuk lebih intim lagi.
"Dia bisa saja sedikit terangsang dan rileks, hasrat muncul dan dia tidak keberatan melanjutkan serta berpartisipasi dalam aktivitas yang lebih intim lagi," ujar Spierings, mengutip ABC.
![]() |
Foreplay tidak melulu pemanasan yang bersifat fisik. Foreplay juga tidak melulu soal percakapan nakal. Anda bisa memulai foreplay dengan sesuatu yang klasik, seperti bertanya tentang bagaimana kabarnya dalam seharian.
"Mengatakan hal-hal baik secara rutin membuat si dia makin panas, sehingga hubungan tetap hangat [walau sudah berjalan lama]," kata psikolog klinis, Tanya Koens.
Sehari-hari, ciuman memang dilakukan sebagai pelengkap salam. Namun, coba lakukan ciuman lebih lama dari biasanya. Jika biasanya hanya 1-2 detik, kali ini berikan waktu 6 detik.
Praktik sederhana ini akan membuat Anda lebih hadir saat mencium si dia dan meningkatkan rasa keterhubungan.
"Ciumannya bisa saja dilakukan sambil menggigit bibirnya," imbuh Koens.
(els/asr)