"Trimester satu itu yang krusial ya dalam perkembangan janin. Ini juga masa kehamilan paling enggak nyaman karena ibu mual, muntah, bisa pendarahan juga," jelas Fadli.
Fadli menambahkan, ibu hamil boleh berpuasa asal memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Kecukupan asupan cairan, selama berbuka dan sahur harus cukup minum. Dalam sehari, bumil harus bisa memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 2-2,5 liter. Kekurangan cairan pada ibu bisa berakibat kekurangan cairan ketuban dan memicu kontraksi.
2. Menu sahur sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks dan protein.
3. Hindari kafein dan makanan yang terlalu manis. Kafein akan memicu buang air kecil dan dehidrasi. Konsumsi makanan manis berlebihan akan menaikkan kadar gula darah dengan cepat, begitu pula saat gula darah turun akan berlangsung dengan cepat. Hal ini membuat ibu hamil akan cepat merasa lemas.
4. Terampil mengelola stres.
5. Aktivitas diusahakan di rumah saja. Keluar rumah hanya untuk keperluan mendesak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli pun berpesan agar ibu hamil tahu batasan, yang berarti mengenali tanda-tanda bahaya selama berpuasa dan segera mengambil tindak lanjut berupa pergi ke rumah sakit atau ke dokter kandungan.
Berikut tanda-tanda bahaya yang patut dikenali dan diwaspadai ibu hamil:
1. Pendarahan pada vagina;
2. Timbul tanda dehidrasi berat antara lain buang air kecil jarang, volume urine sedikit, dan berwarna pekat.
![]() |
Fadli menyarankan ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa untuk melakukan cek dan konsultasi dokter terlebih dahulu. Ketahui kondisi kehamilan sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Selain itu, lakukan juga pengecekan di pertengahan bulan.
"Saran saya, kalau memutuskan puasa, di pertengahan bulan, lakukan cek antenatal untuk mengetahui kesejahteraan janin. Cek berat badan, cek air ketuban, biasanya ada marker-marker yang dimiliki dokter," katanya.
(els/asr)