Puasa tak hanya bernilai ibadah semata, namun terdapat pula manfaat ketika melaksanakannya. Muslim yang berpuasa dilatih untuk bersabar serta membangun rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Meski demikian, perubahan sifat tersebut hendaknya tidak hanya pada saat puasa di bulan suci Ramadan saja, namun seterusnya.
Selain itu, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, sebagaimana mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, menyebut Ramadan sebagai bulan kesabaran, dan puasa adalah bagian dari sabar, atau pelatihan kesabaran, mengutip NU Online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
الصومُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Artinya: Puasa itu separuh (dari) sabar. (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Latha'if al-Ma'arif fi ma li Mawasim al-'Am min al-Wadha'if, Kairo: Dar al-Hadits, 2002, h. 207).
![]() |
Melaksanakan puasa di bulan Ramadan sesungguhnya memberikan dampak positif terhadap tubuh. Tentunya hal ini pun harus dibarengi dengan pola makan yang baik ketika santap sahur dan berbuka.
Hal ini ditegaskan pula oleh para ahli yang menyebut bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah sejumlah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga obesitas.
Dengan tidak mengonsumsi makanan apa pun, tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun. Pasalnya, puasa sama dengan memberikan waktu istirahat pada sistem pencernaan.
"Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Itu juga dapat merangsang proses yang disebut autofagi, yakni proses alami saat sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel berbahaya," ujar ahli gizi Claire Mahy, mengutip Aljazeera.
Demikian alasan mengapa umat Islam harus puasa di bulan Ramadan. Semoga puasa Ramadan tahun ini diterima Allah SWT sebagai salah satu bentuk amal salih.
(fef)