Esensi puasa di bulan Ramadan tak hanya menahan haus dan lapar sepanjang hari. Umat Islam juga mesti menahan diri perbuatan tercela seperti marah atau emosi.
Apakah marah membatalkan puasa? Bagaimana nilai puasa orang yang marah dan emosi di sisi Allah SWT?
Lihat Juga : |
Ustaz Hilman Fauzi mengatakan bahwa emosi dan marah tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, marah dapat mengurangi pahala puasa di sisi Allah. Nilai ibadah puasa pun bakal berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hukumnya tidak membatalkan puasa, tapi mengurangi kesempurnaan pahala puasa," kata Ustaz Hilman kepada CNNIndonesia.com pada 2020 lalu.
Orang yang marah atau emosi saat sedang berpuasa dianjurkan tetap melanjutkan puasa hingga waktu berbuka tiba.
![]() |
Hukum yang sama juga berlaku terhadap orang yang memicu amarah seseorang. Artinya, membuat orang lain kesal dan membangkitkan marah orang lain dapat mengurangi kesempurnaan puasa di sisi Allah SWT.
Agar nilai ibadah puasa tetap sempurna, Hilman menyarankan setiap muslim dapat melembutkan hati dan mengontrol emosi selama puasa. Islam merupakan agama yang cinta damai sehingga marah dan emosi termasuk dalam perbuatan yang tidak disenangi Allah SWT.
Lihat Juga : |
Hilman membagikan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga emosi agar tidak marah.
"Bagaimana caranya? Banyak. Sibukkan Ramadan dengan kegiatan yang tidak memancing emosi, membuat amalan, bikin sesuatu yang bermanfaat. Langsung ambil wudu dan salat sunah dua rakaat," ungkap Hilman.
Diharapkan setelah mampu mengontrol emosi selama berpuasa satu bulan penuh, seseorang dapat menjaga kelembutan hatinya setelah Ramadan usai.
Itulah hukum marah saat puasa dan nilai puasa orang yang marah di sisi Allah SWT.
(ptj)