Anak bukan orang dewasa mini. Satu hal ini benar-benar harus ditanamkan orang tua jika bicara soal kesehatan terutama sistem imun anak. Anak memiliki sistem imun tersendiri yang beda dengan orang biasa.
"Manusia lahir seperti kertas putih polos, steril. Bayi lahir, dia mulai terpapar kuman di kulit [mulai dari paparan] kuman di vagina, saat inisiasi menyusui dini, dari sini anak mulai membentuk sistem pertahanan dan tentara tubuh teraktivasi," jelas Kanya Ayu Paramastri, dokter spesialis anak, dalam temu media bersama Redoxon Kids, Senin (4/4).
Imunitas anak, lanjut dia, baru sempurna di usia 8-10 tahun. Setelah 10 tahun, sistem imun anak baru terbilang mirip sistem imun orang dewasa. Berikut 5 kunci untuk mendukung sistem imun anak.
1. Asupan gizi yang baik
Kanya mengamati kebanyakan orang tua terlalu fokus pada kebutuhan makronutrien yakni karbohidrat, protein dan lemak. Namun kebutuhan mikronutrien kerap terabaikan.
"Padahal ini sama pentingnya, baik puasa maupun enggak puasa, makronutrien dan mikronutrien semua harus terpenuhi dari asupan nutrisi anak," katanya.
2. Status gizi
Orang tua perlu memastikan gizi anak dalam kondisi baik sesuai usianya. Cara paling sederhana adalah memperhatikan kurva pada KMS (Kartu Menuju Sehat) atau kurva WHO dan CDC.
Pemantauan ini penting dilakukan khususnya di 2 tahun pertama usia anak. Setelahnya, orang tua tetap bisa memantau hingga 18 tahun.
3. Pemenuhan imunisasi dasar dan lanjutan
Imunisasi dasar merupakan imunisasi yang dilakukan sebelum anak berusia 1 tahun. Melansir dari Alodokter, ini terdiri dari hepatitis B (bayi baru lahir), BCG (1 bulan), hepatitis B, polio, DTP, Hib, PCV dan rotavirus (semua dosis 1 di usia 2 bulan), hepatitis B, polio, DTP, Hib, rotavirus (semuanya dosis 1 di usia 3 bulan), hepatitis B, polio, DTP, Hib, rotavirus (semuanya dosis 3 di usia 4 bulan), PCV dosis 2, rotavirus dosis 2 dan influenza (usia 6 bulan), dan MR serta JE (usia 9 bulan).
Kemudian untuk imunisasi lanjutan terdiri dari PCV, varisela, hepatitis B, polio, DTP, Hib, MR/MRR dan hepatitis A (usia 12-24 bulan), JE (usia 2-3 tahun), MR/MRR (usia 5-7 tahun), HPV (usia 9-14 tahun) dan dengue (usia 9-16 tahun).
4. Waktu tidur cukup
Waktu tidur sangat penting buat anak sebab ini jadi waktu sle-sel tubuh melakukan regenerasi dan perbaikan apalagi setelah melawan infeksi. Kanya menekankan tidur malam harus cukup. Di pukul 11 malam sampai pukul 2 atau 3 pagi, hormon pertumbuhan dalam produksi yang optimal. Oleh karenanya, tidur sangat menentukan status gizi anak.
5. Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain. Orang dewasa sering menyepelekan aktivitas bermain. Padahal lewat bermain, anak memperoleh stimulasi yang penting buat perkembangannya, merangsang jaras (neuron) otak, kemandirian, meningkatkan mood, dan anak bisa memperoleh istirahat cukup.
"Anak bermain, lelah, lalu bisa cukup istirahat. Pas istirahat sistem imun kerja [diperbaharui]," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT