Diakui Inge, konsumsi oralit saat sahur memang tak berbahaya. Namun sebenarnya tak diperlukan. Selain karena rasanya yang tak enak, kebutuhan tubuh untuk cegah dehidrasi dan lapar bisa dipenuhi dengan asupan seimbang saat sahur.
"Kalau saya sih tetap tidak setuju karena tujuan oralit itu lebih ke arah dehidrasi kalau diare. Nah BAB yang keluar itu diganti dengan oralit. Oralit hanya untuk orang sakit, tujuannya untuk dehidrasi," ucapnya.
Lihat Juga : |
Senada dengan Inge, dokter gizi Luciana Sutanto menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan cairan sekitar 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi. Cairan tersebut bisa didapat dari berbagai sumber, termasuk oralit. Namun oralit tidak diwajibkan dikonsumsi saat sahur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat puasa kebutuhan cairan kebutuhan kita harus tercukupi sekitar delapan gelas satu hari. Bisa didapatkan dari berbagai minuman."
"Tetapi pilihan oralit tidak dianjurkan mengonsumsi keseluruhan minuman adalah oralit, melainkan bervariasi, dan diutamakan adalah air putih," ujar Luciana Sutanto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/4).
Alih-alih memilih oralit, baik Luciana dan Inge lebih sepakat untuk memilih air putih saat sahur maupun berbuka. Dengan kebutuhan minimal 8 gelas per hari, saat puasa bisa disiasati dengan mengatur jumlah air minum yang masuk ke tubuh.
"Kecuali air ya. Kalau air kita memang butuh minimal sekitar dua gelas saat sahur," kata Inge.
(fby/chs)