Ciri-ciri datangnya malam lailatul qadar ditandai dengan udara dan angin yang tenang. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan," bunyi hadis tersebut.
Ibnu Abbas juga meriwayatkan hadits lain bahwa makna yang sama meski memiliki perbedaan bunyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam Lailatul qadar adalah malam yang sejuk tidak panas dan tidak dingin, di pagi harinya cahaya mentarinya lembut dan berwarna merah," bunyi hadis tersebut.
Pada kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa suasana di malam lailatul qadar dari malam hari hingga terbitnya sang fajar.
Malam lailatul qadar terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan, yakni di antara malam ke 21, 23, 25, 27 dan 29.
Para ulama berpendapat bahwa setiap umat Islam yang ingin mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar sebaiknya beribadah dengan tulus dan hanya mengharap keridaan Allah SWT.
Keutamaan malam lailatul qadar akan diberikan kepada setiap orang yang terpilih yang beribadah dengan sungguh-sungguh.
Pada malam lailatul qadar, para malaikat diutus oleh Allah SWT untuk turun ke bumi dengan membawa ketenangan bagi orang-orang yang beriman.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan dengan berzikir, salat sunah, bersedekah, tadarus Al-Qur'an, membaca salawat nabi, berdoa, dan lain sebagainya.
Itulah ciri-ciri datangnya malam lailatul qadar yang bisa mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
(auz/ptj)