Long Covid dan Pentingnya Medical Check Up bagi Anda Para Penyintas

Mayapada Hospital | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Apr 2022 16:26 WIB
Medical check up menjadi kebutuhan penting, terlebih bagi penyintas Covid-19, sebab terkadang kondisi tubuh telah berubah dan hal itu hampir jarang disadari.
Medical check up bukan lagi jadi barang mahal dibandingkan dengan risiko-risiko penyakit pascacovid yang mengintai. (Foto: Mayapada Hospital)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kebutuhan medical check up atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sangat penting untuk mendeteksi secara dini suatu penyakit dalam tubuh. Melalui medical check up, kita dapat merencanakan metode penanganan dan pengobatan yang tepat sebelum penyakit berkembang dan menjadi komplikasi.

Kendati demikian, seiring pandemi yang sudah lebih dari dua tahun berjalan, medical check up menjadi satu kebutuhan penting, terlebih bagi para penyintas Covid-19. Sebab tanpa disadari, di antara orang-orang yang terinfeksi, kondisi tubuh mereka telah banyak berubah dan hal itu hampir jarang disadari para 'alumni' Covid-19.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mayapada Hospital, dr. Eric Daniel Tenda, Sp.PD, FINASIM, DIC, Ph.D menjelaskan, Long Covid rentan dialami kelompok pasien tertentu. Wanita dengan kelompok lanjut usia di atas 50 tahun serta orang-orang dengan indeks massa tubuh tinggi atau kegemukan memiliki risiko tinggi mengalami Long Covid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis dan melakukan pemeriksaan lanjutan terutama jika pasien memiliki faktor risiko seperti hipertensi, penyakit jantung, paru, atau gangguan darah," ujarnya.

Dalam sebuah penelitian, dr. Eric menambahkan, bagi mereka yang sudah pernah terpapar Covid-19, beberapa pasien tanpa gejala mengalami komplikasi setelahnya. Long Covid merupakan kondisi di mana seorang penyintas Covid-19 masih merasakan gejala penyakit tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Beberapa gejala Long Covid yang umum dialami seperti kelelahan, sesak nafas, nyeri dada, 'brain fog', dan jantung terasa berdebar-debar. Gejala ini bisa menetap 4-5 minggu bahkan sampai beberapa bulan.

Tak hanya deret gejala tersebut, Covid-19 dapat menyebabkan kondisi inflamasi dan peradangan pada jantung yang dapat bermanifestasi menjadi myocarditis (radang otot jantung) ataupun pericarditis (radang pada selaput pembungkus otot jantung).

"Seseorang dengan komorbid jantung berisiko lebih tinggi terkena komplikasi Covid-19 atau bahkan mengalami perburukan lebih cepat karena rusaknya endotelium (lapisan dalam pembuluh darah) hingga mengakibatkan serangan jantung akut," ungkap Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital, dr. Herenda Medishita, Sp.JP, FIHA.

"Komplikasi penurunan fungsi jantung dan gangguan pembekuan darah bahkan bisa terjadi pada mereka yang tidak memiliki penyakit jantung. Sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan setelah sembuh dari Covid-19." ujarnya menegaskan.

Sejumlah riset membuktikan bahwa satu dari tiga penyintas Covid-19 terdiagnosis gangguan saraf dalam kurun waktu 6 bulan. Kasus stroke, demensia, dan gangguan saraf lainnya jarang terjadi, namun tapi masih signifikan terutama bagi mereka yang mengalami covid-19 parah.

"Brain Fog atau kabut otak adalah kondisi seseorang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa fokus ketika memikirkan suatu hal. Brain fog bisa menjadi salah satu manifestasi gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari setelah sembuh dari infeksi Covid-19. Segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut," ujar dr Agus Yudawijaya, Sp.S, MSi. Med, Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Selain itu, Long Covid juga ditemukan telah memicu penurunan fungsi paru. Kondisi ini disebut-sebut bisa bertahan dalam waktu yang lama. Komplikasi lainnya seperti pneumonia yang dapat menyebabkan kematian.

"Sama seperti gejala lainnya, pemeriksaan radiologi seperti CT scan paru dapat dilakukan setelah sembuh dari Covid-19 untuk mengevaluasi kondisi paru-paru dan mendeteksi lebih dini untuk terjadinya komplikasi," Dokter Spesialis Paru Mayapada Hospital Surabaya dr Irmi Syafa'ah, Sp.P (K).

Karenanya medical check up bukan lagi jadi barang mahal dibandingkan dengan risiko-risiko penyakit pascacovid yang mengintai. Mayapada Hospital menyediakan layanan Medical Check Up dengan pemeriksaan komprehensif dan didukung dokter multispesialisasi untuk mendeteksi gangguan kesehatan secara dini untuk mencegah timbulkan komplikasi penyakit.

Selain itu, Mayapada Hospital juga memiliki layanan Post Covid 'Rehabilitation Center' yang ditujukan bagi penyintas Covid-19 yang masih mempunyai keluhan menetap setelah sembuh dari Covid-19, mulai dari pemeriksaan jantung, paru, saraf, ginjal dan organ lainnya.

(aor)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER