Selama bulan Ramadan 2022, CNNIndonesia.com menghadirkan program tanya jawab seputar Islam atau Tajil. Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang fenomena pindah agama.
Tanya
Bagaimana menyikapi fenomena pindah agama?
Jawab
Narasumber: Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rumadi Ahmad
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bagaimana kita menyikapi fenomena orang-orang yang pindah agama?
Sekarang ini memang banyak sekali orang yang pindah agama, bahkan ada yang prosesi pindah agamanya itu disiarkan ke publik bahkan ada yang melalui televisi dan lain sebagainya.
Pertama yang ingin saya katakan bahwa beragama itu memang bagian dari hak setiap orang, hak yang dijamin oleh konstitusi.
Kita boleh memeluk agama apa pun, tetapi begitu kita beragama maka kita harus menjadi orang-orang yang bertanggung jawab dengan agama kita.
Jangan mentang-mentang karena itu hak, kemudian kita pindah agama seenaknya. Itu bukan sesuatu yang dibenarkan.
Yang kedua, begitu orang pindah agama maka salah satu etika penting yang harus kita junjung tinggi adalah jangan kemudian kita mengumbar kebencian kita dengan orang lain, apalagi dengan publik melalui media sosial, tentang agama masa lalu kita.
Kita melihat bahwa sekarang ini banyak orang yang pindah agama, tapi begitu dia pindah agama untuk menunjukkan ke publik bahwa agama yang dia anut sekarang ini adalah agama yang benar, kemudian dia menjelek-jelekkan agama lamanya ke orang lain atau media sosial.
Sekarang ini banyak kita saksikan, mendengar, ada orang yang dulu Muslim, kemudian tiba-tiba dia pindah ke agama lain. Lalu dia menjelek-jelekkan Al-Qur'an, kemudian meminta 300 ayat Al-Qur'an dihapuskan karena dituduh ayat-ayat itu bisa menebarkan kebencian, terorisme, dan sebagainya.
Hal-hal seperti itu sebenarnya tidak etis di dalam beragama, apalagi misalnya, jangan sampai kemudian kita memberikan panggung yang begitu besar kepada orang-orang yang baru pindah agama karena kita senang.
Misalnya dulu dia non-Muslim, sekarang menjadi Muslim lalu kita memberikan panggung kepadanya untuk menceritakan kenapa dia pindah agama, yang biasanya hal seperti itu diikuti dengan, "Saya sudah mendapat hidayah dari Allah SWT, saya dulu berada di dalam kesesatan, sekarang saya berada dalam sinar cahaya Allah SWT."
Kemudian dari situ menimbulkan rasa benci atau bahkan mengajak orang-orang yang masih dengan agama lamanya untuk pindah ke agama barunya. Itu perbuatan-perbuatan yang tidak etis.
Silakan saja Anda mau meyakini agama apa yang Anda ikuti, tapi etika di dalam kehidupan sosial jangan sampai kita menimbulkan kegaduhan, menyinggung perasaan orang lain.
Kalau dengan cara-cara yang tidak etis, ini bisa menimbulkan persoalan sosial bahkan bisa menimbulkan kebencian satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Kita harus teguh dengan keimanan kita, tetapi pada saat yang sama kita juga harus membangun harmoni dengan orang-orang yang berbeda keyakinan kita.
Itulah yang ditunjukkan para pendahulu kita dan Indonesia bisa menjadi negara yang besar karena kita mampu untuk merajut perbedaan-perbedaan itu, saling menghormati satu dengan yang lain.
Demikian semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb
(agn)