Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan seluruh masyarakat Indonesia wajib menerima vaksin kanker serviks.
Vaksinasi dilakukan untuk mencegah wanita Indonesia terkena kanker serviks yang menjadi salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia.
Program vaksinasi HPV sendiri sebenarnya telah dimulai sejak 2021 lalu di beberapa daerah. Vaksin akan mulai diwajibkan per 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta yang wajib diketahui seputar vaksin HPV.
Kanker serviks bisa dicegah. Pasalnya, salah satu penyebab kanker serviks adalah infeksi Human pappillomavirus (HPV).
Vaksin HPV diyakini bisa mencegah seseorang terkena kanker serviks, terutama pada wanita.
Program vaksinasi ini diwacanakan sejak 2016 lalu. Namun, program baru berjalan sejak 2021 di beberapa daerah.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine menyebut, program vaksinasi ini menyasar siswi kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Vaksin akan diberikan sebanyak dua kali suntikan dengan rentang jarak waktu 6-12 bulan.
![]() |
Mulai tahun depan, pemberian vaksin HPV akan gratis dengan target sasaran kelompok anak perempuan usia sekolah dasar. Vaksin akan diberikan secara berkala.
Sementara kelompok perempuan remaja dan dewasa, vaksinasi bisa dilakukan secara mandiri dan berbayar di fasilitas kesehatan.
Vaksinasi HPV yang diberikan untuk kelompok anak dan kelompok remaja-dewasa memiliki dosis yang berbeda.
Pada kelompok anak (10-13 tahun), vaksin bisa diberikan sebanyak dua kali suntikan. Sementara pada remaja dan dewasa (>13 tahun), vaksin diberikan sebanyak tiga kali suntikan.
(tst/asr)