Jebakan 'Lingkaran Setan' GERD dan Kecemasan yang Tak Berujung
Sudah bukan rahasia lagi, penyakit asam lambung atau refluks gastroesofagus saling berkait kelindan dengan kecemasan atau stres berlebih.
Refluks gastroesofagus (GERD) merupakan kondisi kronis saat cairan asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah gejala yang mengganggu, mulai dari sering sendawa hingga sesak napas.
Sedangkan kecemasan merupakan rasa cemas yang terjadi secara intens hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi, Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa asam lambung dan kecemasan saling berkaitan satu sama lain.
Dalam risetnya, ditemukan bahwa 60 persen pasien dengan masalah lambung termasuk ke dalam kelompok dispepsia fungsional. Nama terakhir merupakan gangguan pencernaan yang terjadi secara berulang tanpa adanya luka atau tidak disertai penyebab yang jelas.
"Artinya, kalau pasien melakukan pemeriksaan, hasilnya tidak ditemukan kelainan [pada pencernaan]," ujar Ari, pada CNNIndonesia.com, Rabu (20/4). Tak ditemukannya penyebab yang jelas mengindikasikan ada faktor lain yang menyertai seperti kecemasan dan stres berlebih.
Hal yang sama juga disampaikan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa sekaligus pakar psikosomatik, Andri. Ia mengatakan, orang yang cemas sering mengalami masalah pada lambung, termasuk GERD.
"Orang yang mengalami GERD itu sering kali lebih dominan cemasnya, apalagi kalau kondisi GERD-nya tidak terlalu bisa ditangani dengan baik," ujar Andri pada CNNIndonesia.com, Rabu (20/4).
Kondisi ini disebabkan karena kecemasan yang berlebihan bisa mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bawah. Bagian ini merupakan pita otot yang menjaga lambung tetap tertutup dan mencegah asam naik k ke kerongkongan. Hal ini yang kemudian menyebabkan GERD.
Respon stres dan kecemasan juga dapat menyebabkan ketegangan otot yang lama. Jika kondisi ini terjadi pada otot-otot di sekitar perut, maka tekanan pada perut akan meningkat dan mendorong asam naik ke atas.
Namun, Andri menegaskan bahwa kecemasan tak menjadi penyebab utama, tetapi memperparah gejala GERD.
"Jadi, kalau dilihat GERD penyebabnya kecemasan atau stres secara langsung itu tidak ada. Yang paling dominan dikaitkan dengan ini adalah kecemasan atau stres bisa membuat parah GERD," ujar Andri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya..