Jual Cerita Sedih Agar Orang Mau Bersedekah, Bolehkah?
Selama bulan Ramadan 2022, CNNIndonesia.com menghadirkan program tanya jawab seputar Islam atau Tajil. Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang menjual kesedihan agar orang bersedekah.
Tanya
Bolehkah menjual cerita kesedihan untuk menggerakkan orang bersedekah?
Jawab
Narasumber: Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rumadi Ahmad
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bolehkah kita menjual kesedihan untuk menggerakkan sedekah?
Ini memang menjadi fenomena di dalam dunia modern apalagi misalnya ada industri televisi ada kanal-kanal YouTube yang digunakan untuk crowdfunding atau mengumpulkan uang, yang uang itu kemudian bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan.
Ada acara-acara di televisi di situ ada orang yang kelihatan renta dalam kesedihan, dalam kesusahan hidup, tapi kemudian dijadikan sebagai sarana untuk menggerakkan orang kasihan.
Kemudian dari situ akan mendapatkan banyak infaq dari berbagai macam, ini boleh atau tidak?
Sebenarnya menggerakkan infaq itu memang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Tetapi, kalau kita niatkan mengeksploitasi kesedihan itu kemudian kita manfaatkan menjadi ladang industri, itu sebenarnya tidak etis saja.
Jadi jangan sampai dalam kehidupan ini kita mengabaikan aspek-aspek yang terkait dengan soal etika.
Dari sisi hukum memang tidak ada hukum yang seperti ini, tetapi kita bisa bertanya kira-kira hal seperti itu etis atau enggak.
Oleh karena itu, kalau misalnya mau memanfaatkan situasi kesedihan kemudian digunakan untuk mendapatkan simpati dari banyak orang emang harus ada kesepakatan dari kedua belah pihak dari orang yang mengalami kesedihan itu dan juga dari pihak yang menyelenggarakan kegiatan itu.
Tetapi, alangkah baiknya kalau itu tidak diniatkan untuk eksploitasi orang itu. Jadi, menunjukkan kehidupan saudara kita yang sebetulnya dalam posisi yang sedang tidak enak itu kita niatkan sebagai salah satu pelajaran bahwa kita bisa mengubah situasi ini kalau kita bersatu, bergandeng tangan untuk membantu saudara-saudara kita yang berada di dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Dari situ kita akan terhindar dari unsur-unsur eksploitatif kita akan terhindar dari tuduhan menjual kesedihan saudara kita untuk kepentingan industri misalnya, atau untuk kepentingan keuntungan kelompok-kelompok tertentu atau individu tertentu.
Mudah-mudahan, kita sebagai manusia tetap menjunjung tinggi etika menjunjung tinggi kepantasan, karena itulah sebenarnya esensi dari kehidupan manusia.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
(agn)