Main Petasan saat Malam Takbiran, Bolehkah dalam Islam?
Malam sebelum hari raya Idulfitri atau dikenal juga dengan istilah malam takbiran menjadi salah satu malam yang dinanti-nantikan umat Islam.
Suara takbir akan berkumandang dari masjid, anak-anak berkumpul, dan tidak sedikit juga yang merayakannya dengan menyalakan petasan atau mercon. Kegiatan menyalakan petasan ini menjadi salah satu hiburan masyarakat dari berbagai usia dan kalangan.
Mau di desa atau kota, petasan telah menjadi salah satu tradisi yang cukup melekat di tengah masyarakat saat perayaan malam takbiran. Lalu, bagaimana hukum menyalakan petasan dalam Islam saat malam takbiran yang seharusnya diisi dengan ibadah dan memanjatkan pujian bagi Allah SWT?
Kyai Fahrur A Rozi dari PBNU mengatakan, dalam Islam sebenarnya tidak ada aturan khusus soal menyalakan petasan saat malam takbiran.
Artinya, menyalakan petasan tidak dilarang. Namun, siapa pun yang melaksanakannya harus berhati-hati dan tidak boleh berlebihan.
"Ingat karena petasan itu termasuk berbahaya dan suaranya cukup mengganggu, sebaiknya penggunaannya seperlunya saja tidak berlebihan. Karena kalau berlebihan sampai membuat celaka atau mengganggu warga yang memainkan, jadi dosa," kata Fahrur saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/4).
Selain petasan, Fahrur juga menyinggung soal takbir keliling yang kerap dilakukan masyarakat. Sama dengan menyalakan petasan, takbir keliling juga tidak dilarang, hanya saja harus dilakukan tidak berlebihan.
"Kita tahu bahwa malam takbir adalah malam yang penuh sukacita, tapi jangan melakukan hal-hal di luar beribadah dengan berlebihan. Memang tidak dilarang petasan maupun takbir keliling, tapi lebih baik beribadah saja di masjid," katanya.
(tst/asr)