Di tengah libur Lebaran, publik dikejutkan dengan kematian tiga pasien anak diduga akibat hepatitis akut misterius. Tak hanya di Indonesia, penyakit ini juga menyerang di sejumlah negara di dunia.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab dari penyakit hepatitis akut misterius. Gejala dari pasien terlapor berupa urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, kulit menguning, dan gatal.
Ada pula yang mengalami gejala nyeri sendi atau pegal disertai demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut. Pasien pun kehilangan nafsu makan, lesu, diare disertai kejang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tujuh fakta penting yang perlu diketahui mengenai hepatitis misterius, yang dirangkum CNNIndonesia.com.
Wabah hepatitis misterius ini telah ditemukan di 12 negara. Menurut data WHO teranyar, setidaknya dilaporkan 228 kasus hepatitis misterius di 20 negara.
Inggris Raya diketahui menjadi negara paling banyak ditemukan kasus hepatitis misterius ini. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mencatat ada 163 kasus hepatitis misterius yang ditemukan pada periode 21 Januari sampai 3 Mei 2022.
Tak hanya di Eropa dan Amerika, kasus hepatitis akut misterius ini juga ditemukan di Indonesia.
![]() |
Di Indonesia, kasus hepatitis misterius atau hepatitis akut menyebabkan tiga anak di Jakarta meninggal dunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun tengah menyelidiki hal tersebut.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ketiga pasien anak tersebut sudah dalam kondisi stadium lanjut ketika sampai di rumah sakit. Sehingga, tidak banyak tindakan pertolongan yang dapat dilakukan pihak RS kepada ketiga pasien tersebut.
Nadia menjelaskan, ketiga pasien anak tersebut masing-masing berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun. Ia mengatakan, dari ketiga pasien tersebut hanya yang berumur 2 tahun saja yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Sedangkan untuk pasien berumur 8 dan 11 tahun masing-masing sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan dosis lengkap. Meski begitu, kata dia, seluruh pasien tercatat negatif Covid-19 pada saat tiba di rumah sakit.
Pasien hepatitis misterius atau hepatitis akut ini mengeluhkan beberapa gejala, antara lain berupa urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, kulit menguning, dan gatal.
Ada pula yang mengalami gejala nyeri sendi atau pegal disertai demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut. Pasien pun kehilangan nafsu makan, lesu, diare disertai kejang.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso pun menekankan pentingnya deteksi dini untuk menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak.
"Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Piprim, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (7/4).
Simak fakta hepatitis misterius lainnya di halaman berikutnya..