Secara umum, virus penyebab hepatitis yakni virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, tak ada satu pun pasien yang terinfeksi satu dari kelima virus. Justru pada beberapa pasien ditemukan terinfeksi SARS-CoV-2 dan atau Adenovirus.
World Health Organization (WHO) mengungkapkan kemungkinan Adenovirus sebagai salah satu penyebab infeksi hepatitis misterius.
Adenovirus sendiri adalah kelompok besar virus yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Disebut sebagai Adenovirus sebab mereka biasa berada di adenoids atau amandel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adenovirus memiliki setidaknya tujuh spesies berbeda dengan berbagai varian genetik. Nantinya, varian ini disebut sebagai subtipe. Subtipe yang diduga terkait dengan wabah hepatitis misterius pada anak-anak saat ini adalah adenovirus Subtipe 41.
Subtipe 41 termasuk dalam kelompok adenovirus yang berkaitan dengan gastroenteritis ringan hingga sedang dengan gejala diare, muntah, dan sakit perut. Pada kebanyakan orang dewasa, adenovirus ini hanya menjadi gangguan kecil dan bisa berakhir dalam satu atau dua minggu.
Sejauh ini, para peneliti masih melakukan riset untuk menemukan penyebab langsung antara Adenovirus 41 dan kasus hepatitis misterius ini seperti faktor komplikasi.
![]() |
Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi Hanifah Oswari berkata sejauh ini kelompok yang banyak terpapar adalah usia anak-anak.
"Sudah diteliti bahwa kasus [penyakit hepatitis akut misterius pada pasien] tertua itu 16 tahun, enggak ada yang lebih. Ternyata kebanyakan [pasien] itu di bawah 10 tahun," kata Hanifah dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5).
"Di Inggris, [penyakit] kebanyakan [dialami] anak di bawah 5 tahun. Hingga kini datanya kena ke anak-anak saja," tambahnya.
Di Indonesia, tiga pasien yang meninggal berusia 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun.
IDAI menyarankan agar orang tua mengikuti beberapa langkah pencegahan, seperti rajin mencuci tangan, minum air bersih dan matang, konsumsi makanan yang bersih dan matang, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya.
Lalu, gunakanlah alat makan sendiri jika terdapat temuan salah satu gejala. Lakukan pula protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
(nly/asr)