7 Jenis Aroma Vagina yang Perlu Diketahui Wanita

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 15:27 WIB
Ilustrasi. Jenis aroma vagina bisa bermacam-macam, dengan tingkatan yang ringan sampai kuat. Berikut jenis bau pada vagina dan penyebabnya. (iStockphoto/Teerasak1988)
Jakarta, CNN Indonesia --

Area vagina memiliki tingkat kelembapan tinggi yang seringkali mengeluarkan bau atau aroma khas.

Jenis aroma vagina ini bisa bermacam-macam, dengan tingkatan yang ringan sampai kuat. Akan tetapi, ada beberapa macam aroma vagina yang tak biasa yang mengindikasikan gangguan masalah kesehatan.

Untuk mengenal lebih jauh seputar bau pada organ kewanitaan, berikut jenis-jenisnya yang perlu wanita ketahui bahkan waspadai, dirangkum dari berbagai sumber.

Ilustrasi. Vagina memiliki aroma yang bermacam-macam, bergantung kondisinya. (Istockphoto/liza5450)

1. Tembaga

Aroma vagina yang tercium seperti tembaga menyerupai bau pada uang logam. Sumber bau tersebut seringkali berasal dari darah menstruasi atau darah yang keluar usai berhubungan seks.

Munculnya bau tersebut bisa disebabkan oleh faktor zat besi yang terkandung dalam darah sehingga memicu aroma tembaga.

Meski kerap berbau tembaga, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena dapat hilang dengan sendirinya.

Berbeda kasus jika bau tembaga itu berlangsung lama bahkan saat menstruasi selesai, maka harus segera diperiksa ke dokter.


2. Fermentasi

Melansir Healthline, vagina dapat mengeluarkan bau asam tajam mirip aroma roti atau yoghurt yang sejenis dari hasil fermentasi.

Bau-bau fermentasi ini umumnya disebabkan efek dominasi bakteri baik di area vagina yang sehat seperti Lactobacilli, dan serupa dengan bakteri pada makanan fermentasi.

Lactobacilli berperan menjaga vagina tetap asam sekaligus melindunginya terhadap pertumbuhan bakteri jahat berlebih.

Selain itu, bau bakteri baik itu menjadi indikasi bahwa tingkat keasaman atau pH miss V berada di angka 3,8 hingga 4,5.


3. Bahan kimia

Jenis aroma vagina yang berikut sebaiknya perlu diwasapadai yaitu mengeluarkan aroma bahan kimia amonia atau bahan pemutih.

Faktor paling memengaruhi timbulnya bau bahan kimia ini adalah penumpukan urine di pakaian dalam serta sekitar vulvajuga bisa ikut bau.

Kondisi tersebut dikaitkan menjadi indikasi bahwa tubuh Anda mengalami dehidrasi. Faktor lain penyebab bau bahan kimia yaitu akibat bakteri vaginosis pada infeksi.

Aroma amonia seringkali timbul disertai gejala lain seperti gatal-gatal, vagina mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil, hingga bau amis, dan perlu penanganan dokter.


4. Manis

Selain mengeluarkan bau tidak sedap, vagina juga berpotensi menghasilkan bau manis ibarat aroma gula. Menurut beberapa penelitian bau manis pada vagina disebabkan oleh pertumbuhan bakteri, namun tidak perlu dikhawatirkan.

Bau manis juga menjadi tanda adanya perubahan tingkat pH pada vagina yang seringkali berubah-ubah. Karena perubahan itulah ekosistem bakterinya ikut berubah sehingga menyebarkan bau dengan aroma manis.


5. Amis

Tidak hanya aroma manis, vagina berpotensi mengeluarkan bau amis dan dalam beberapa kasus mirip bau ikan busuk.

Bau amis yang sangat mengganggu ini tentunya harus diwaspadai. Bila perlu segera minta bantuan dokter karena biasanya disebabkan oleh penyakit serius.

Menurut ahli kesehatan, bau amis di vagina terjadi karena infeksi bakteri vaginosis serta trichomoniasis, sejenis bakteri dari efek infeksi menular seksual.

Meski dapat disembuhkan dengan bantuan antibiotik, disarankan lakukan pemeriksaan terlebih dulu untuk mengetahui penyebab utamanya dan segera mendapat penanganan.


6. Bau terpanggang

Di beberapa kasus yang pernah dilaporkan, aroma vagina ini ada yang menyerupai aroma terpanggang dan menyengat kuat seperti hasil pembakaran.

Kabarnya bau tersebut dihasilkan oleh faktor stres emosional dan memicu kelenjar apokrin dan ekrin bekerja lebih keras. Kelenjar apokrin dan ekrin dapat bekerja lebih keras ketika Anda merasa stres berlebih sampai cemas.

Yang keluar dari kelenjar itu adalah cairan seperti susu dan tidak berbau. Namun, saat bercampur dengan cairan vagina di vulva maka aromanya menghasilkan bau menyengat.


7. Busuk

Dari sekian banyak jenis bau, aroma terparah dan paling tidak sedap yaitu vagina yang berbau busuk menyerupai aroma bangkai.

Sumber bau busuk dapat disebabkan oleh sesuatu yang tersisa dalam vagina. Misalnya, tampon yang dibiarkan berada di vagina selama lebih dari satu hari.

Jenis aroma vagina ini memang tidak dapat disebut normal karena biasanya menjadi pertanda gangguan masalah kesehatan.

Terlebih jika bau busuk disertai gejala lain yaitu gatal, keluar keputihan, pendarahan selain menstruasi, dan nyeri saat berhubungan seksual, maka dianjurkan untuk segera hubungi dokter.

(avd/fef)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK