Pemerintah Kota Semarang kembali menyelenggarakan kirab Merah Putih Kebangsaan setelah sempat absen dua tahun akibat pandemi Covid-19. Dalam kegiatan ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan pembangunan wisata religi di ibu kota Jawa Tengah ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya yang digelar Selasa (17/5). Pria yang akrab disapa Hendi ini mengatakan Kota Semarang beruntung karena dalam perjalanan sejarahnya ditinggali oleh tokoh-tokoh ulama yang luar biasa.
"Mbah Depok atau Habib Thoha, kita jadikan salah satu tetenger Kota Semarang. Jadi sudah kita mulai dengan pembebasan lahan untuk tempat kuliner, UMKM, dan tempat parkir sehingga diharapkan masyarakat yang ziarah ke tempat Habib Thoha bisa menjadi lebih nyaman kemudian lebih khusyuk dan menjadi salah satu tempat destinasi wisata religi di Kota Semarang," ujar Hendi dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5/2022).
Hendi mengungkapsaat ini Pemkot Semarang memiliki target besar untuk mengangkat pariwisata Kota Semarang. Pihaknya pun menjanjikan untuk segera merespons keluhan masyarakat mengenai kerusakan jalan di lokasi wisata dengan mengadakan re-evaluasi.
"Pasti perlu kita re-evaluasi, bagaimana pengaturan-pengaturan lalu lintas dengan baik. Saat orang menuju lokasi wisata harus nyaman, kalau ada jalan rusak harus segera diperbaiki, kalau ada sampah harus segera dibersihkan, kalau ada hal-hal yang membuat wisatawan tidak nyaman harus segera dilakukan evaluasi dicarikan solusinya," tegas Hendi.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mengambil pelajaran penting dari peringatan Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya ini sebagai penguat persatuan.
"Haul ini mempertegas kepada kita semuanya terutama masyarakat Semarang dan Indonesia bahwa zaman dulu pun, tokoh agama juga memerangi penjajah serta menginginkan Indonesia yang maju dan bersatu. Saya rasa hari ini tidak perlu kita mendiskusikan perbedaan-perbedaan tapi kita mengakui rahmat perbedaan sebagai kekuatan bangsa," paparnya.
Diketahui, apel Kirab Merah Putih yang digelar di halaman Balaikota ini turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggonoserta para tokoh dari berbagai agama seperti Banthe, Matakin, Romo, para Kyai, ormas-ormas, hingga siswa-siswi pesantren di Kota Semarang. Hendi memohon doa para tokoh dari masing-masing agama untuk Kota Semarang yang baru saja berulang tahun ke-475 agar menjadi semakin hebat, maju, dan masyarakatnya sejahtera.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebut Kirab Merah Putih ini sebagai kegiatan yang mencerminkan cinta Tanah Air.
"Ini adalah suatu simbol di mana kita menghargai para pendahulu yang berkontribusi besar terhadap bangsa ini, serta juga atas ajaran-ajaran beliau dari sisi spriritual supaya negara ini bisa menjadi lebih besar lagi dan beraneka ragam," tutur Trenggono.
(adv/adv)