Sejak film 50 Shades of Grey tayang, topik seks yang kasar dan keras cukup banyak dibicarakan. Namun, sebenarnya rough sex atau seks yang kasar bukan hal baru.
Biasanya, kaum Adam adalah pihak yang paling banyak menginisiasi seks seperti ini. Ada alasan mengapa pria lebih menyukai seks kasar dibandingkan wanita.
Mengutip Hindustian Times, studi yang dipimpin oleh Profesor Rebecca L Bruch di University of New York, Amerika Serikat, menemukan beberapa kategori seks kasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bahwa bentuk seks yang kasar bisa melibatkan pukulan di pantat, mendorong, merobek baju, hingga mencakar.
Seks seperti ini memang terkesan tidak melibatkan perasaan, penuh rasa sakit dan luka. Namun, pria begitu menikmatinya. Apa alasannya?
Satu hal yang mungkin tidak ditemukan dalam seks klasik adalah soal elemen kejutan. Hal-hal tak terduga selama seks kasar akan menambah kesenangan seksual.
Kejutan berasosiasi dengan semangat dan kesegaran. Sensasi berbeda akan membuat seks tidak membosankan, bahkan lebih mengarah pada sesuatu yang dinantikan.
![]() |
Secara tidak langsung, inisiasi seks yang kasar menandakan adanya rasa percaya. Anda tidak mungkin membiarkan pasangan menampar atau menggigit bagian tubuh tanpa ada landasan kepercayaan bahwa si dia tidak akan sampai melukai Anda.
Seperti dikutip dari Your Tango, ilmuwan menyebut, gestur yang terbilang kasar termasuk menggigit adalah warisan sifat hewan. Ahli primata mencatat bahwa gigitan hanya terjadi di kalangan keluarga, teman yang dipercaya.
Perpaduan kekuatan dan kontrol bisa terlihat begitu seksi selama interaksi seksual. Saat pasangan berada di pihak yang dikontrol atau penurut, permainan akan semakin menarik.
Kini, wanita banyak duduk di posisi penting dalam pekerjaan dan menghabiskan waktu untuk mengambil keputusan penting di kantor dan rumah. Memberikan kontrol pada suami adalah sesuatu yang istimewa.
Saat berada di posisi dominan, pria merasa bisa mendapatkan apa yang diinginkan dari pasangannya.
Ini mungkin terdengar buruk seolah pria akan melakukan apa saja. Padahal, dalam seks yang kasar, termasuk BDSM, semua yang dilakukan sudah berdasar kesepakatan dan kenyamanan masing-masing.
Kemudian sebaliknya, wanita bisa merasakan seberapa besar dan dalam pasangan menginginkan dirinya. Ini pun membuat wanita jadi lebih terbuka.
Semua orang wajib menanggalkan ego jika sudah masuk dalam ranah rumah tangga. Banyak mengalah, menahan diri, dan lebih banyak mendengarkan, semua dilakukan demi harmoni hidup dengan pasangan.
Hanya saja, ranjang selalu mengizinkan pria untuk memberi makan egonya, terlebih lewat rough sex.
Namun, ini tak selalu soal pria jadi pemegang kendali. Kadang pria ingin melepaskan kendali dan membiarkan pasangannya yang dominan.
(els/asr)