Jakarta, CNN Indonesia --
Satu hal paling umum dilakukan di era ini adalah 'googling' alias mencari segala sesuatunya di mesin pencari Google. Termasuk diantaranya soal seks.
Ada beberapa pertanyaan umum seputar seks yang paling banyak ditanyakan di Google.
Meski 'bertanya' pada Google adalah hal yang lumrah, namun Anda disarankan untuk mengetahui jawaban langsung dari ahlinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa pertanyaan yang kerap diajukan di Google.
1. Apa berhubungan seks itu sehat?
Menurut Jewel Kling, ketua divisi penyakit dalam kesehatan wanita di Mayo Clinic Arizona, kesehatan seksual adalah bagian penting kesehatan. Dalam beberapa laporan, seks mampu meningkatkan komponen kimia otak yang meningkatkan perasaan bahagia dan menurunkan stres.
"Aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan yang baik. Untuk orang yang aktif secara seksual dan teratur, kemungkinan itu berkontribusi pada aktivitas fisik mereka," ujar Kling seperti dikutip dari USA Today.
2. Apa bercinta setiap hari itu sehat?
 Ilustrasi. Ada beberapa pertanyaan seputar seks yang kerap ditanyakan di Google. (iStockphoto) |
Dokter spesialis kandungan Diana Bitner mengatakan, tak ada batasan frekuensi hubungan seks dalam sehari atau seminggu.
"Tak ada batasan dalam hal jumlah hubungan seks yang boleh dilakukan siapa pun, tapi ada persoalan fisik yang membuat Anda merasa tidak nyaman pada beberapa hari berikutnya," kata dokter yang berbasis di Michigan ini mengutip dari Women's Health Magazine.
Seperti dilansir dari CNN, hubungan seks setiap hari mampu membawa aneka manfaat seperti tidur lebih nyenyak, jadi sarana olahraga, makin intim dengan pasangan, kemampuan kognitif terjaga, dan membangun mood baik.
3. Apa yang sebaiknya dilakukan setelah berhubungan seks?
Aktivitas seks yang melibatkan penetrasi berisiko terhadap infeksi saluran kencing. Kling sangat merekomendasikan untuk buang air kecil setelah bercinta.
Buang air kecil akan membantu mengurangi risiko penumpukan bakteri penyebab infeksi. Ini berlaku bagi pria dan wanita.
Simak daftar pertanyaan soal seks lainnya di halaman berikutnya..
4. Kenapa saya merasa nyeri setelah berhubungan seks?
Kling menegaskan bahwa Anda seharusnya tidak merasakan sakit atau nyeri setelah berhubungan seks. Pengalaman ini perlu diikuti evaluasi atau pemeriksaan dari dokter atau tenaga profesional.
Justin Garcia, direktur eksekutif di Kinsey Institute mengatakan, ada berbagai hal yang bisa menyebabkan rasa sakit, mulai dari kondisi medis hingga bagaimana Anda berhubungan seks.
"Kalau Anda merasakan sakit, satu hal yang perlu dipikirkan adalah, apa Anda benar-benar melakukan foreplay? Apa Anda cukup terangsang? Apa terlubrikasi?" katanya.
Jika hal-hal di atas belum terpenuhi, maka mungkin rasa timbul rasa sakit setelah berhubungan seks.
5. Apa boleh berhubungan seks saat hamil?
Kling dan Garcia sepakat bahwa hubungan seks selama kehamilan tidak jadi soal. Garcia menambahkan, pada ibu dengan kehamilan berisiko disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter kandungan yang menangani.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, bayi dalam kandungan dilindungi oleh cairan ketuban di rahim dan otot-otot rahim yang kuat. Aktivitas seksual tidak akan memengaruhi bayi.
Namun, kondisi kehamilan akan mempengaruhi kenyamanan berhubungan seksual dan gairah seks Anda.
6. Apa boleh berhubungan seks selama haid?
 Ilustrasi. Beberapa pertanyaan seputar seks ramai di Google. (iStockphoto/Vasyl Dolmatov) |
Dokter spesialis kandungan Ni Komang Yeni Dhana Sari tidak menganjurkan hubungan seks di tengah periode menstruasi. Jika tetap dilakukan, ada risiko infeksi dan penularan penyakit kelamin.
"Pada saat mens, mulut rahim itu terbuka, takutnya ada iritasi pada daerah vagina, atau ada kuman dari luar vagina yang terdorong masuk akibat penetrasi penis," kata Yeni saat dihubungi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, hubungan seks juga tidak nyaman dilakukan sebab haid kerap sepaket dengan kram perut, migrain, dan nyeri di area payudara serta vagina.