Bisa Menular Lewat Hubungan Seks, Pahami Cara Cegah Cacar Monyet
Hingga kini, sebanyak 219 kasus cacar monyet telah terdeteksi di seluruh dunia. Sejumlah kasus ditemukan terjadi pada kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengatakan bahwa kebanyakan kasus cacar monyet terjadi pada mereka yang memiliki kecenderungan seksual sesama jenis. Cacar monyet bisa menular melalui cairan tubuh saat berhubungan seks.
Kendati banyak terjadi pada kelompok LGBT, namun cacar monyet tetap bisa menyerang siapa saja.
Dari kasus di atas, hal yang perlu dipahami adalah bahwa cacar monyet menular melalui kontak fisik dengan seseorang yang menunjukkan gejala, terlepas dari apapun kecenderungan seksualnya. Termasuk di antaranya kontak fisik seperti menyentuh dan bertatap muka.
Cacar monyet juga dapat menyebar selama kontak kulit-ke-kulit yang dekat saat berhubungan seks, termasuk ciuman, sentuhan, seks oral dan penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala.
Penting untuk menghindari melakukan kontak dekat dengan siapa pun yang memiliki gejala. Berikut beberapa gejala cacar monyet yang perlu diperhatikan:
- Ruam dan melepuh di wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin;
- Demam;
- Pembengkakan kelenjar getah bening;
- Sakit kepala;
- Nyeri otot;
- Kehilangan energi.
Berikut hal yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri agar tidak terpapar penyakit cacar monyet:
- Isolasi di rumah dan berbicara dengan petugas kesehatan jika Anda memiliki gejala;
- Hindari kontak kulit-ke-kulit atau tatap muka, termasuk kontak seksual dengan siapa saja yang memiliki gejala;
- Bersihkan tangan, benda, dan permukaan yang sering disentuh;
- Kenakan masker jika Anda melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki gejala;
- Tidak memberikan stigma pada orang LGBT, karena siapapun bisa tertular cacar monyet, terlepas dari orientasi seksualnya.