Ikan atau daging bisa terkena kontaminasi selama penyembelihan. Misalnya, usus hewan yang tergores secara tidak sengaja bisa menyebarkan patogen berbahaya. Patogen umum dalam daging mentah termasuk Salmonella, Clostridium perfringens, E. coli, Listeria monocytogenes, dan Campylobacter.
Dikutip dari Healthline, gejala penyakit bawaan makanan ini di antaranya mual, muntah, diare, kram perut, demam, dan sakit kepala. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam 24 jam dan dapat bertahan hingga tujuh hari atau lebih lama dalam kasus-kasus tertentu. Durasi akan tergantung pada jenis patogen yang menyerang.
Umumnya, memasak daging dengan benar bisa menghancurkan patogen berbahaya. Sementara dalam daging mentah, patogen akan tetap aktif dan bisa menimbulkan penyakit jika dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak, ibu hamil atau menyusui, serta orang lanjut usia merupakan kelompok yang paling berisiko terinfeksi bakteri tersebut. Kelompok ini disarankan untuk menghindari makanan mentah.
Lihat Juga : |
Beberapa ahli mengklaim bahwa mengonsumsi daging mentah lebih unggul daripada yang dimasak, utamanya dalam hal gizi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses memasak membuat beberapa kandungan vitamin dan nutrisi di dalam daging berkurang. Misalnya saja tiamin, riboflavin, niacin, natrium, kalium, kalsium, magnesium, dan fosfor.
Namun, penelitian lain juga mencatat, kadar mineral lain, khususnya tembaga, seng, dan besi, bisa meningkat setelah dimasak.
Intinya, manfaat mengonsumsi daging atau ikan mentah disebut tidak sebanding dengan risiko yang ditimbulkan.
Kendati demikian, diperlukan lebih banyak data untuk membuktikan perbedaan nutrisi antara daging atau ikan yang dikonsumsi mentah dan dimasak.
penyakit bawaan makanan. Namun, lebih banyak data diperlukan untuk menetapkan perbedaan nutrisi spesifik antara daging mentah dan dimasak.
(asr)