Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat lebih dari 650 kasus hepatitis akut pada anak di dunia sejak April 2022 hingga saat ini.
Melansir Medical News Today, WHO mengkonfirmasi sembilan anak meninggal dunia akibat hepatitis akut pada Jumat (27/5). Sementara sekitar 38 anak membutuhkan transplantasi hati.
Hingga saat ini, penyebab hepatitis akut masih belum diketahui dengan pasti. Namun, para ahli menduga Adenovirus menjadi biang kerok penyakit yang menyerang organ hati ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini pertama kali ditemukan di Inggris. Wabah ini kemudian menyebar ke lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Indonesia.
Pada 23 Mei lalu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengungkapkan ada 14 kasus yang diduga hepatitis akut di Indonesia.
Penyakit ini umumnya menyerang kelompok anak usia 1 bulan hingga 16 tahun. Namun, menurut WHO, lebih dari 75 persen kasus terjadi pada anak usia di bawah lima tahun atau balita.
Sejauh ini, tak ditemukan virus penyebab hepatitis A, B, C, D, dan E dalam sejumlah hasil tes. WHO mengatakan, Adenovirus telah terdeteksi di sebagian besar kasus.
"Sementara Adenovirus adalah hipotesis yang paling mungkin. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebabnya," ujar WHO dalam sebuah pernyataan.
![]() |
Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada sejumlah gejala hepatitis yang umum muncul pada anak. Berikut diantaranya:
- demam;
- lemas;
- kehilangan nafsu makan;
- mual dan muntah;
- diare;
- sakit perut;
- urine berwarna pekat;
- feses berwarna pucat.
"Diare adalah gejala yang cukup umum pada anak-anak dan bisa juga disebabkan oleh sejumlah penyakit infeksi, termasuk virus serta beberapa penyebab non-infeksi," ujar spesialis penyakit menular anak di Minneapolis, AS, Anupama Kalaskar.
Namun, gejala penyakit kuning justru ditemukan lebih jarang terjadi.
Untuk mencegah hepatitis akut, orang tua bisa memastikan lingkungan yang bersih. Pastikan juga makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam kondisi matang.
Jangan lupa juga untuk membiasakan anak mencuci tangan, baik sebelum dan sesudah makan, ataupun setelah menyentuh permukaan tertentu.
(asr)