Korea Utara tengah menghadapi gelombang Covid-19 saat virus tersebut di negara lain justru mulai melandai. Seperti diketahui ada berbagai gejala Covid-19 yang kerap dialami penderita, di antaranya demam, pilek, bersin-bersin, sakit kepala, dan lainnya.
Namun gejala covid-19 apa yang paling banyak dialami warga Korea Utara?
Kebanyakan warga Korea Utara yang diduga terpapar Covid-19 mengalami gejala demam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak April kemarin, dari total 25 juta warga yang saat ini dipimpin Kim Jong Un itu, sebanyak 3,36 juta mengalami demam. Bahkan sebagaimana dikutip dari Reuters, per Jumat malam sebanyak 88.520 orang kembali menunjukkan gejala demam.
Hingga Jumat kemarin, jumlah korban meninggal telah mencapai 69 orang.
Pilihan Redaksi |
Menggilanya covid-19 di Korea Utara ini diduga karena parade militer pada 25 April lalu.
Negara itu pun saat ini tengah menerapkan penguncian atau lockdown nasional yang cukup ketat. Namun kekhawatiran terus berkembang berkaitan dengan kemungkinan kurangnya vaksin, pasokan medis, hingga kekurangan makanan.
Hingga saat ini, Korea Utara juga belum mengonfirmasi total jumlah orang yang telah melakukan tes dengan hasil positif terkena virus Covid-19, hingga muncul anggapan negara itu kekurangan pasokan alat tes.
Para ahli berpendapat, angka yang diumumkan mungkin tidak dilaporkan, dan sulit untuk menilai skala situasi yang sebenarnya. Alih-alih melakukan perawatan dan tes masif, negara itu justru menerapkan pembatasan ketat dan memeriksa dari mana kemungkinan virus tersebut bisa masuk ke Korea Utara.
"Beberapa tembok pelindung telah didirikan untuk penguncian dan penutupan ibu kota, perbatasan, depan, pantai, laut, dan wilayah udara untuk memeriksa secara menyeluruh masuknya varian virus baru," tambah KCNA.
Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menawarkan untuk membantu Korea Utara memerangi pandemi, termasuk dengan vaksin, tetapi Pyongyang belum menanggapi.
(tst/chs)