Wacana kenaikan harga tiket Borobudur Rp750 ribu buat warga lokal, US$100 buat wisatawan asing, juga kuota pembatasan kuota turis yang naik ke puncak Borobudur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut aktivitas peribadatan umat Budha di wilayah Candi Borobudur tidak akan terganggu meskipun saat ini tengah dilakukan pembahasan soal pembatasan pengunjung hingga kenaikan tarif sebesar Rp 750 ribu untuk wisatawan yang hendak naik ke area candi.
Sandi memahami, Borobudur adalah salah satu tujuan peribadatan umat Budha saat perayaan Waisak. Mereka tidak hanya datang dari Indonesia tapi mancanegara dengan tujuan beribadah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi tidak membantah, kekhawatiran ini memang muncul di kalangan penganut Budha lantaran takut akan terkendala saat beribadah karena pembatasan kuota dan biaya yang naik ini.
Pada Februari lalu, Pemerintah RI mencanangkan Candi Prambanan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut di Jawa Tengah menjadi tempat ibadah umat Hindu dan Buddha Indonesia dan seluruh dunia.
Mengutip laman Kemenkopmk, diketahui Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan kebudayaan, pariwisata, dan penelitian sejarah. Melalui penandatanganan kesepakatan itu, maka fungsi candi-candi tersebut akan mencakup kepentingan ritual dan fungsi spiritual.
"Tentunya kita tidak ingin mendiskriminasi dari para umat beragama terutama umat Budha yang ingin mengakses candi untuk kepentingan beribadah," kata Sandi dalam weekly press briefing yang digelar secara daring, Senin (6/6).
Sandi menjelaskan, selama ini para biksu yang melakukan peribadatan Waisak di Borobudur sebenarnya tidak langsung naik ke area candi. Peribadatan biasanya digelar di halaman candi, sehingga umat Budha tetap bisa mengakses dan beribadah tanpa terkendala kuota maupun tarif jika memang nanti sudah diputuskan kenaikannya.
"Seperti yang kita tahu umat Budha kan seringnya di pelataran dan itu di kawasan (Candi Borobudur) bukan di dalam candi, mereka menghadap ke candi, jadi dipastikan tidak akan terganggu," kata Sandi.
Meski demikian Sandi memastikan akan mendengar semua masukan dari berbagai pihak termasuk dari umat Budha sebelum memutuskan untuk menaikkan tarif kunjungan wisata lokal dan mancanegara ini.
Untuk angka yang saat ini menjadi perdebatan di masyarakat pun menurut dia memang belum diputuskan final. Semuanya akan dibahas dan akan segera disampaikan ke Presiden Joko Widodo untuk diputuskan lebih lanjut.
"Memang ada kekhawatiran (dari umat Budha) semua akan kita formulasikan karena kita tentu tidak ingin melakukan diskriminasi," kata Sandi.
Sebelumnya, harga tiket masuk ke area Candi Borobudur disebut akan naik hingga Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan US$100 untuk wisatawan asing. Sementara harga tiket untuk pelajar dipatok Rp5 ribu.
Selain itu, kuota turis ke Candi Borobudur juga dibatasi hanya 1.200 orang per hari. Mereka juga wajib menggunakan jasa pemandu wisata atau tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.
(chs/chs)