Perkembangan wisata muslim atau wisata halal dunia ternyata 45 persen dipengaruhi oleh pelancong wanita. Hal ini diungkapkan Mastercard dan CrescentRating dalam Global Muslim Travel Index (GMTI).
Dalam laporan itu disebutkan bahwa Muslim Women In Travel (MWIT) atau populasi pelancong wanita menjadi salah satu yang tumbuh paling cepat. Kebanyakan wanita juga bepergian dengan keluarganya.
Potensi ini harus dimanfaatkan dengan baik, mengingat 45 persen dari keseluruhan populasi pelancong sangat berpengaruh besar dalam perkembangan wisatawan muslim di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi tersebut juga memperkirakan kedatangan wisatawan muslim internasional akan mencapai 140 juta orang di tahun 2023 seiring dengan pandemi yang semakin melandai.
Melihat potensi ini, sektor perjalanan Muslim diyakini dapat memberikan kontribusi yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi khususnya di bidang pariwisata setelah lesu akibat digempur pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun.
Laporan itu juga menyebut Indonesia telah naik dua peringkat sebagai negara tujuan wisata halal di bawah Malaysia yang masih bertahan di posisi pertama. Pada laporan sebelumnya Indonesia menempati peringkat empat masih berada jauh di bawah Turki dan Malaysia.
Mengutip laporan tersebut, penilaian pemeringkatan ini berdasar pada kemudahan akses ke tempat tujuan, mulai dari kebijakan visa, persyaratan masuk destinasi wisata, konektivitas, transportasi, dan infrastruktur.
Komunikasi internal dan eksternal, termasuk pemasaran destinasi, kecakapan komunikasi, dan kesadaran pemangku kepentingan di tempat tersebut. Selain itu, situasi di tempat tujuan berkaitan dengan keamanan, batasan keyakinan warga lokal, kedatangan pengunjung, iklim yang mendukung, serta praktik keberlanjutan juga ikut diperhitungkan.
Bahkan, layanan yang disediakan di tempat wisata termasuk kebutuhan pokok, seperti makanan halal dan fasilitas salat, pelayanan di hotel dan bandara juga menjadi kriteria penilaian pemeringkatan.
(tst/chs)